Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Usulkan 3 Program Besar pada ADB untuk 18 Provinsi Anggota BIMP-EAGA

Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Prof Zudan Arif Fakrulloh (dua dari kanan), yang ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam forum Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) mengapresiasi Asian Development Bank (ADB), Kamis (26/10/2023). (foto: istimewa) 


BRUNEI -- Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Prof Zudan Arif Fakrulloh, yang ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam forum Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) mengapresiasi Asian Development Bank (ADB). Apresiasi itu disampaikan Prof Zudan melihat ADB sebagai partner strategis BIMP EAGA dalam program-program yang mendukung pemerintah daerah di Bandar Seri Begawan, Brunai Darussalam, Kamis (26/10/2023).


Prof Zudan juga berterima kasih atas dukungan ADB dalam menjembatani isu-isu penting yang berdampak luas di subregion dalam keanggotaan BIMP EAGA, yakni 18 provinsi di 4 pulau besar Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua) .


Pada kesempatan itu juga Prof Zudan mengajukan bantuan teknis dalam peningkatan kapasitas untuk mendorong sejumlah program yang bakal dijalankan.


"Pertama, transformasi digital, khususnya e-Government, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi dengan mendukung pengembangan organisasi, manajemen sumber daya manusia, serta pemberian layanan," kata Prof Zudan.


Selain itu, Sestama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) itu menyebutkan penerapan program ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular (blue, green and circular economy), serta kota ramah lingkungan dan kota cerdas (smart city). "Bidang ini penting karena pembangunan ramah lingkungan merupakan pendorong baru untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.


Prof Zudan menjelaskan, pihaknya juga mengajukan bantuan dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim (climate change impact) dan membangun ketahanan.


"Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung rekomendasi dan strategi kebijakan, penilaian, dan perencanaan perubahan iklim, serta langkah-langkah adaptasi perubahan iklim dalam upaya kami mengembangkan proyek pertanian, irigasi, dan infrastruktur pedesaan yang berketahanan iklim," tegas Prof Zudan. 


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.