Jokowi Enggan Jadi Ketum PDIP, Ini Respons Puan Maharani
![]() |
Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (foto: dpr.go.id) |
JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keengganannya menjadi ketua umum PDIP dan menyebut Puan Maharani pantas menduduki posisi tersebut. Namun, Puan enggan merespons secara gamblang pernyataan Jokowi.
"PDI Perjuangan punya mekanisme dalam menentukan hal tersebut. Jadi, saya taat pada aturan dan mekanisme yang ada di PDIP," kata Puan ketika diminta tanggapannya oleh awak media, usai bertemu putra Presiden Jokowi yang kini menjadi Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, di sebuah kedai kopi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023), dikutip dari Republika.
Saat ini Puan menjabat sebagai Ketua DPP PDIP. Namun, ia bukan satu-satunya anak Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang menduduki posisi strategis di partai berlogo banteng moncong putih itu. Putra Megawati, Prananda Prabowo, kini juga menjabat sebagai ketua DPP PDIP.
Adapun usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai ketum PDIP datang dari Guntur Soekarnoputra, yang merupakan kakak kandung Megawati. Guntur juga mengusulkan agar Megawati diangkat sebagai ketua dewan pembina. Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mendukung usulan tersebut.
Ketika diminta tanggapannya atas usulan tersebut, Jokowi mengaku ingin kembali pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, setelah tak lagi menjabat sebagai presiden per 20 Oktober 2024. "Saya mau pensiun pulang ke Solo," kata Jokowi seusai upacara HUT ke-78 TNI di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Menurut Jokowi, masih banyak tokoh muda yang bisa menduduki posisi tersebut. Ia lantas menyebut, Puan Maharani pantas menggantikan Megawati sebagai ketum PDIP. "Banyak yang muda-muda. Mbak Puan, Mas Prananda. Gitu kan," cetusnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, penentuan ketum akan dilakukan dalam kongres partai pada 2025. Menurut dia, kini pengurus daerah PDIP di seluruh Indonesia menginginkan partai tetap dipimpin oleh Megawati pasca-Pemilu 2024. Sebab, pengurus daerah menilai Megawati merupakan sosok yang kuat dan punya kedekatan emosional dengan pengurus ranting, kader, dan simpatisan.
Ketika diminta penegasannya apakah ketum PDIP harus keturunan atau trah Soekarno, Hasto menyatakan bahwa arus bawah PDIP menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog dan tokoh sentral partai.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio (Hensat) meyakini, keturunan Soekarno yang akan menjadi suksesor Megawati sebagai ketum PDIP. Pasalnya, PDIP memang didirikan oleh Megawati untuk mengabadikan ajaran Bung Karno.
(dpy)
Post a Comment