Jokowi Dinilai Bagai Malin Kundang Politik Bagi PDIP
Presiden RI yang juga kader PDIP Joko Widodo (Jokowi/kiri), Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan bakal capres 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo (kanan). (foto: antarafoto/monang) |
JAKARTA -- Sikap politik Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya terkonfirmasi bagai Malin Kundang politik bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Bagi PDIP terutama Megawati Soekarnoputri sebagai ibu yang membesarkan partai itu, Jokowi bisa jadi bagaikan Malin Kundang politik," kata analis politik Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting, Sabtu (21/10/2023).
Pernyataan itu dikemukakan Selamat Ginting menjawab pertanyaan wartawan tentang Gibran Rakabuming Raka bin Jokowi yang diusulkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta, hari ini.
Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Sedangkan PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dan Mahfud MD sebagai bakal cawapres.
Menurut Selamat Ginting, Malin Kundang merupakan dongeng legenda dari Sumatera Barat yang mengisahkan anak laki-laki yang durhaka pada ibunya. Malin Kundang sengaja menyakiti hati ibunya sehingga mendapatkan hukuman yang sangat berat sepanjang hidupnya.
Dikemukakan Selamat Ginting, Jokowi dan keluarganya tercatat tujuh kali mendapatkan tiket untuk maju dalam kontestasi walikota, gubernur, dan presiden. Jokowi mendapatkan lima tiket dengan rincian dua tiket untuk menjadi Walikota Surakarta (Solo) pada 2005 dan 2010, satu tiket untuk Gubernur DKI Jakarta pada 2012, dan dua tiket Presiden RI pada 2014 dan 2019.
"Termasuk tiket bagi Gibran untuk menjadi Walikota Solo, dan menantu Jokowi, Boby Nasution, untuk menjadi Walikota Medan pada 2020. Semuanya golden tiket dari PDIP," ujar Ginting.
Kini, lanjut Ginting, Jokowi dan keluarganya meninggalkan PDIP sebagai partai yang membesarkan dan berjasa besar sehingga keluarga Jokowi mendapatkan jabatan eksekutif politik, seperti walikota, gubernur, dan presiden.
"PDIP tentu saja merasa dikhianati keluarga Jokowi. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pengarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan kini Gibran hengkang dari PDIP ke Golkar," ujar Ginting yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas.
Rencananya, kata Ginting, putra sulung Presiden Jokowi itu terlebih dahulu masuk ke AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), sayap generasi muda Partai Golkar.
"Maka otomatis Gibran bergabung ke Golkar dan hengkang dari partai asalnya, PDIP," ungkap Ginting yang lama menjadi wartawan bidang politik.
Selanjutnya, menurut Ginting, Bobby Nasution bisa jadi akan keluar dari PDIP. Bisa masuk ke Golkar atau Gerindra. Boby akan disiapkan menjadi Gubernur Sumatra Utara pada 2024 ini.
"Skenario politiknya bisa saja Jokowi juga akan tinggalkan PDIP dan masuk menjadi Dewan Pembina Partai Gerindra," prediksi Ginting. "Jadi kita tunggu, apa reaksi dari PDIP, utamanya Megawati terhadap keluarga Jokowi. Apakah berani memecat Jokowi dan keluarganya?"
(dpy)
Post a Comment