Garap Lahan Wakaf, Muhammadiyah Segera Bangun Superblok

Rakernas Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammdiyah (PPM) di JCC Jakarta, Sabtu (28/10/2023)-Minggu (29/10/2023). (foto: gebrak.id)


JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) melalui Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) segera membuat terobosan pengelolaan dan pemanfaatan lahan 'nganggur' wakaf. Salah satunya dengan membangun kawasan terpadu komersial produktif, super blok.


Hal itu tercetus dalam penutupan Rakernas MPW-PPM di JCC Jakarta, Minggu (29/10/2023). Rakernas itu berlangsung dua hari pada Sabtu (28/10/2023) hingga Minggu kemarin, diikuti 150-an peserta dari pengurus pusat dan provinsi.


"Majelis Pendayagunaan Wakaf segera melakukan akselerasi pengelolaan dan pemanfaatan wakaf secara lebih maksimal, modern, dan strategis untuk kesejahteraan dan kemajuan umat," demikian bunyi salah satu poin rekomendasi.


Yang paling menarik dan diserukan peserta rakernas adalah agar Muhammadiyah segera membangun tower dan kawasan komersial di lahan wakaf yang hasilnya dikembalikan kepada umat untuk kemajuan dan kemakmuran.


"Lahan wakaf di Jonggol seluas 50 hektare bisa dimanfaatkan misalnya dengan dibangun superblok. Ada hotel, apartemen, perkantoran, dan lain sebagianya," ujar salah satu peserta.


Rakernas Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammdiyah (PPM) di JCC Jakarta, Sabtu (28/10/2023)-Minggu (29/10/2023). (foto: gebrak.id)


Pada prinsipnya, kata Ketua MPW Dr Amirsah Tambunan, pihaknya sepakat untuk mengelola dan memanfaatkan lahan wakaf yang selama ini banyak menganggur untuk keperluan produktif.


"Kita akan akselerasi dan cari terobosan strategis agar ke depan wakaf dapat lebih dikelola dan berdaya lebih maksimal untuk kepentingan bersama," jelas Amirsah.


Sekjen MUI Pusat ini menambahkan, pihaknya akan menggandeng Bank Indonesia (BI) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk merealisasikan rencana pembangunan superblok tersebut.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.