Partai Demokrat Klaim Anies Sebelumnya Putuskan AHY Jadi Cawapres, bukan Muhaimin

Cawapres 2024 Anies Baswedan. (foto: rmol.id/net)

JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan sejumlah hal yang terjadi sebelum adanya kabar Partai Nasdem meneken kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 30 Agustus 2023. Salah satunya adalah saat Anies Rasyid Baswedan sudah memutuskan memilih Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Riefky, keputusan Anies tersebut terjadi setelah dirinya bertemu dengan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, pada 12 Juni 2023. Diketahui, pembahasannya dengan Hasto itu untuk mengagendakan pertemuan antara AHY dengan Ketum DPP PDIP Puan Maharani.

"Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh ibu saya dan guru spiritual saya agar segera berpasangan dengan capres-cawapres, Anies-AHY'," ujar Riefky lewat keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).

Selanjutnya, Riefky menyebut nama AHY sebagai bakal cawapres dari Anies diputuskan pada 14 Juni 2023. Hal tersebut sudah diketahui juga oleh Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri.

"Serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut capres Anies, ketiga pimpinan parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan," ujar Riefky menjelaskan.

Anies, lanjut Riefky, menilai AHY telah memenuhi kriterianya sebagai pendamping pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Termasuk sesuai dengan kriteria Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Saat itu, sambung Wakil Ketua Komisi I DPR ini, Partai Demokrat dan PKS pun mendorong agar Anies segera mengumumkan AHY sebagai bakal cawapres. Sebab, keduanya melihat adanya desakan masyarakat dan semakin turunnya elektabilitas mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023. Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi cawapresnya," ujar Riefky mengungkapkan. "Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS."

Surya Paloh sendiri mengatakan bahwa saat ini belum ada keputusan resmi soal partainya yang berkoalisi dengan PKB. Namun, ia menghormati sikap Partai Demokrat jika ingin keluar dari koalisi pengusung Anies.

 

(dpy


Baca juga artikel terkait ini:

- Ketum Partai Nasdem Surya Paloh tak Bahas Anies-Muhaimin dengan Jokowi

- Prabowo Tanggapi Santai Kabar Muhaimin Membelot ke Anies

- Pasangan Anies dan Muhaimin Dinilai Porakporandakan Formasi Politik

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.