Wapres RI Minta Medsos Diawasi Jelang Pemilu untuk Antisipasi Terorisme

Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta aparat keamanan melakukan antisipasi paham radikal terorisme yang ada di media sosial (medsos) menjelang Pemilu 2024. Hal ini karena medsos menjadi salah satu jalur yang membuat banyak orang terpapar paham radikal terorisme.

"Kita (perlu) melakukan pengawasan di berbagai jalur. Baik melalui yang ada di kementerian, bahkan di pendidikan itu mulai dini itu sudah dideteksi, juga melalui jalur medsos," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya persnya, Selasa (15/8/2023).

Kiai Ma'ruf mengatakan, saat ini banyak terdeteksi orang yang terpapar paham radikal terorisme bukan karena direkrut dengan kelompok tertentu, melainkan dari medsos.

"Karena ada juga orang yang terpengaruh bukan karena dia berkomunikasi atau bergaul secara langsung, tetapi bisa dilakukan pembinaan melalui medsos, banyak itu yang terjadi," ujar Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan pemerintah saat ini telah memiliki strategi dalam menangkal paham radikal yakni melalui kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Menurutnya, kontraradikalisasi itu dilakukan oleh semua kementerian lembaga, sedangkan deradikalisasi terorisme telah dilakukan oleh BNPT sejak dini.

"Kemudian juga terus dilakukan sosialisasi di bawah pimpinan BNPT itu masalah-masalah terorisme itu terus dilakukan, baik yang sifatnya tadi kontraradikalisasi, maupun juga deradikalisasi yang sudah terpapar sehingga mereka dikembalikan," ujar Wapres RI ini.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun menyebut angka terorisme terus mengalami penurunan jumlahnya dibandingkan sebelumnya.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.