PDIP yang Usung Ganjar Optimistis dengan Kekuatan PPP, Perindo, dan Hanura untuk Hadapi Koalisi Prabowo

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah. (foto: dpr.go.id)


JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menghormati empat partai politik (parpol) parlemen yang mendeklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Kini, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu didukung oleh empat parpol yang ada di parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Kendati demikian, PDIP bersama partai politik pengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 tak gentar melihat kekuatan lawannya. Apalagi, partai berlambang kepala banteng itu sudah terbiasa dikeroyok secara politik, tetapi pada akhirnya PDIP-lah yang menang.

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa Orde Baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini," ujar Said lewat keterangan tertulisnya, Senin (14/8/2023).

PDIP kini telah meneken kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Kerja politik keempat partai tersebut diyakininya dapat membawa kemenangan kepada Ganjar.

"Karena itu, dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas, dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin bisa merebut dukungan rakyat pada Pilpres 2024 lebih besar. Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo," ujar Said menjelaskan.

Selain itu, Said yakin dengan kekuatan PPP yang memiliki basis dukungan di kalangan ulama dan santri. Partai Perindo dengan kekuatan medianya dan Partai Hanura yang memiliki basis massa yang besar di luar Pulau Jawa.

"Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDIP dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini. Karena konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi telah menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.

Sementara itu, berdasarkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, PDIP mengantongi suara nasional sebanyak 19,33 persen. Sedangkan rekan di koalisinya, PPP (4,52 persen), Partai Hanura (1,54 persen), dan Partai Perindo (2,07 persen). Total suara koalisi pengusung Ganjar sebesar 27,46 persen.

Sedangkan pengusung Prabowo, Partai Gerindra (12,57 persen), Partai Golkar (12,31 persen), PKB (9,69 persen), dan PAN (6,84 persen). Serta satu partai politik di luar parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) sebesar 0,79 persen. Total suara dari koalisi Prabowo sebesar 42,2 persen.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.