PBB: Israel Bunuh 172 Warga Palestina Sejak Awal 2023

Warga Palestina/ilustrasi. (foto: pixabay)

JENEWA -- Laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB/UN OCHA) menyatakan, pasukan pendudukan Israel telah membunuh 172 warga Palestina sejak awal tahun 2023. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada tahun 2022 dengan jumlah korban yang berguguran sebanyak 155 orang.
 
Laporan dua mingguan itu menyatakan, dalam dua pekan dari tanggal 8-21 Agustus 2023, sebanyak 559 warga Palestina, termasuk setidaknya 148 anak-anak terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Termasuk 21 orang akibat tembakan peluru tajam.
 
“Sejak awal tahun, total 705 warga Palestina telah terluka akibat tembakan peluru tajam oleh pasukan Israel di Tepi Barat, hampir dua kali lipat jumlah pada periode yang sama pada 2022, yaitu 411 warga," demikian pernyataan UN OCHA dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (29/8/2023).
 
Laporan OCHA menyebutkan, sebanyak 16 rumah dan satu bangunan pertanian telah dihancurkan dengan alasan hukuman sejak awal 2023. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 14 bangunan yang dihancurkan pada 2022 dan tiga bangunan pada 2021. “Penghancuran yang bersifat hukuman adalah bentuk hukuman kolektif, dan ini merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional."

Dari laporan UN OCHA, pasukan Israel membatasi pergerakan warga Palestina di berbagai lokasi di Tepi Barat. Israel juga mengganggu akses ribuan warga Palestina terhadap mata pencaharian dan layanan.
 
Otoritas Pendudukan Israel telah melakukan 41 pembongkaran atau penyitaan 22 sekolah di Area C Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 2010. Israel melakukan pembongkaran dengan alasan bangunan itu dibangun tanpa izin.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.