Patung Soekarno Setinggi 100 Meter Senilai Rp 10 Triliun akan Dibangun di Bandung Barat
Desain patung Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, setinggi
100 meter akan dibangun di area perkebunan Walini, Cikalong
Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat. (foto: jabarekspres.com)
BANDUNG -- Patung Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, setinggi 100 meter dikabarkan akan dibangun di area perkebunan Walini, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Patung Soekarno akan dibangun di area Transit Oriented Develepment (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung yang batal dibangun.
Patung itu akan dibangun setinggi 100 meter di atas lahan 1.270 hektare di kawasan perkebunan Walini. Selain pembangunan patung Soekarno, juga dilakukan pembangunan kota mandiri di kawasan perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dengan nilai investasi Rp 10 triliun.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, nilai investasi sebesar Rp 10 triliun itu untuk membangun perumahan, perkantoran, pusat bisnis yang saling terintegrasi. Patung Presiden pertama RI itu akan dibangun oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.
"Sebenarnya 10 triliun itu bukan hanya pembuatan patung Soekarno ya, tapi satu kawasan yang mungkin kalau diakumulasikan dengan pembangunan yang lain bisa lebih. Mungkin bisa Rp 20 triliun karena luasan yang nanti dibangun itu hampir kayak Kota Baru Parahyangan, 1.270 hektare," kata Hengky dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat Maman Sulaeman mengatakan, pada kawasan Walini akan dibangun taman wisata Asia Afrika Soekarno-Hatta. Total area yang akan dibangun mencapai 1.270 hektare termasuk lahan TOD Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dimanfaatkan karena batal dibangun.
"Jadi gini itu nama di situ ada taman wisata Asia Afrika Soekarno Hatta, 1.270 hektare (termasuk) eks TOD yang tidak jadi dibangun KCIC," ujar Maman dikutip dari Republika, Rabu (16/8/2023).
Selain patung Soekarno yang akan dibangun, Maman mengatakan, akan turut dibangun tempat wisata di area perkebunan Walini. Pihak yang mengerjakan yaitu konsorsium dari Ciputra, PTPN VIII dan seniman I Nyoman Nuarta. Dengan rencana tersebut, ia mengatakan akan berdampak kepada perekonomian masyarakat sekitar. Termasuk pendapatan bagi pemerintah daerah.
Maman mengaku Presiden RI Joko Widodo pun telah merestui rencana pembangunan tersebut. Ia menyebut rencana groundbreaking akan dilaksanakan pada 1 Juni 2023 lalu, namun akhirnya mundur dan akan dijadwal ulang. Selain itu telah dilakukan kajian terkait kondisi tanah tersebut oleh BRIN dan kampus ITB. Ia mengaku terus menyosialisasikan hal itu kepada masyarakat.
Untuk saat ini perizinan pembangunan patung itu sedang berjalan dan proses kajian kontur serta kelaikan lahan juga sedang ditempuh agar lebih aman dari berbagai macam potensi bencana alam, terutama gempa bumi. "Untuk kajian-kajian dengan LIPI-ITB sudah finalisasi, kemarin itu dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan, kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," ucapnya.
Berdasarkan desain yang beredar, patung Soekarno akan dibuat dalam posisi duduk dengan kepala yang dilengkapi peci menengok ke arah kanan dan di bagian bawah terdapat bangunan dan tumbuhan hijau. "Pada awalnya patung itu akan berdiri, tapi jadi duduk karena terlalu tinggi jadi bisa mengganggu lintasan penerbangan dan bisa menelan biaya yang lebih besar," kata Maman.
(dpy)
Post a Comment