Jangan Biarkan Gadget dan Medsos Menghancurkan Kehidupan Perkawinanmu
Haidar Bagir. (foto: islamindonesia.id)
Oleh Haidar Bagir *)
Anakku,
Ayah harus memulai bagian pendek ini dengan menyatakan bahwa gadget dan sosmed punya manfaat-manfaatnya sendiri. Seperti banyak peralatan dan benda-benda lain. Tapi, sayangnya belakangan ini, gadget dan sosmed yang dipakai secara berlebihan - tepatnya, kegagalan kontrol diri yang membuat banyak orang kecanduan gadget dan medsos - telah berdampak amat negatif terhadap kehidupan.
Kecanduan gadget pada kenyataannya telah mengganggu fokus belajar siswa, pekerjaan, hubungan silaturrahim, dll. Salah satu efek kecanduan gadget dan sosmed yang terbukti cukup fatal adalah terhadap kehidupan perkawinan. Penggunaan gadget dan medsos yang berlebihan oleh salah seorang dari pasangan suami-istri, apalagi oleh keduanya, sudah terbukti berakibat fatal bagi kehidupan perkawinan.
Data-data yang dikumpulkan dari berbagai konsultan perkawinan, termasuk konsultan hukum, di berbagai negara, dan juga kantor-kantor pengadilan di berbagai negara - termasuk panitera-panitera peradilan agama di Indonesia - menunjukkan bahwa efek kecanduan gadget dan medsos merupakan sumber masalah yang berakhir pada perceraian. Angkanya mencapai hingga 30 persen dari seluruh angka perceraian.
Kenapa bisa sampai begitu, anakku?
Penggunaan gadget dan sosmed secara berlebihan telah menyebabkan pasangan merasa diabaikan dan tidak dianggap penting atau berharga. Kalau dua-duanya kecanduan, maka yg terjadi akan lebih parah lagi: kemacetan total komunikasi! Dan inilah awal dari dinginnya hubungan di antara pasangan suami isteri, hingga dapat mengakibatkan pertengkaran, dan tak jarang berakhir pada perceraian itu.
Khusus terkait dengan penggunaan sosmed yang bijaksana, masih ada dua efek buruk yang bisa sangat mengganggu kehidupan perkawinan.
Ingat, sosmed terbukti, dari data-data kongkret yang ada, berpotensi mengakibatkan perselingkuhan. Baik dengan lawan jenis yang baru dikenal lewat sosmed, atau dengan kekasih lama - cinta lama bersemi kembali (CLBK). Sejatinya ini adalah bentuk khaliwat (berdua-dua dengan yang bukan mahram). Apalagi setiap platform sosmed biasanya menyediakan sarana berkomunikasi langsung secara privat (DM atau Direct Message).
Lebih-lebih jika hal ini bergabung dengan efek khusus lain penggunaan sosmed yang tidak bijaksana. Apakah itu? Timbulnya kekecewaan akibat membanding-bandingkan kehidupan perkawinan kita, yang tentu tidak bebas total dari masalah, dengan kehidupan perkawinan orang lain - khususnya selebriti, yang tak jarang tampan-tampan dan cantik-cantik - yang ditampilkan sebagai ideal, penuh romantisme, dan hubungan cinta yang menggebu-gebu.
Padahal orang waras mana yang tidak tahu bahwa posting-posting di sosmed ini cenderung penuh sandiwara dan kepalsuan? Setidaknya sifatnya selektif. Yang indah-indah disebar, sementara yang buruk-buruk disembunyikan di balik layar. Kenyataannya, bukan saja setiap perkawinan tak pernah lepas dari masalah, tak jarang justru yang pamer romantisme menyimpan potensi kehidupan perkawinan yang berantakan.
Mudah-mudahan Allah jauhkan semua orang dari keburukan ini. Ya, di sini - kekecewaaan kita dengan kehidupan perkawinan kita, terasa menjadi dobel karena kita banding-bandingkan dengan drama palsu keindahan sempurna dan tanpa cacat kehidupan perkawinan orang lain. Lebih jauh lagi, potensi perselingkuhan atau CLBK menjadi lebih mengerikan lagi.
Anakku,
Sebagai contoh saja, di zaman Ayah ada seorang aktor Hollywood yang amat tampan. Namanya RG. Mungkin sebagian besar kalian tak mengetahuinya. RG ini, selain Brad Pit, George Clooney, Andi Garcia, Tom Cruise, dll, adalah salah satu aktor paling tampan di Hollywood.
Banyak perempuan yang menonton film-filmnya yang romantis, tergila-gila padanya. Tapi bagaimana realitas kehidupan perkawinannya. Dia kawin cerai 4 kali. Dan dikenal amat sering gonta-ganti pacar di antara perkawinan-perkawinannya.
Bisakah kita bayangkan betapa ugly dan penuh konflik serta ketidaksetiaan-nya kehidupan perkawinannya - yang diwarnai perceraian-perceraian dan gonta-ganti pacar itu? Sungguh bagai bumi dan langit jika dibandingkan dengan penampilannya di layar. Di masa ayah kasus-kasus begini amat banyak dan gamblang. Ayah khawatir, di masamu keadaannya jauh lebih buruk lagi. (Yang lebih parah, adalah jika kita membanding-bandingkan pasangan hidup kita dengan tokoh-tokoh fiktif di novel-novel dan film-film roman.
Padahal namanya juga fiktif, alias khayalan, artinya tak pernah ada di dunia nyata). Ingatlah ini. Dan ingatlah bahwa setiap orang punya pembawaan berbeda-beda. Ada yang pembawaannya romantis, tapi di baliknya ada kecenderungan ketidaksetiaan. Romantisme tentu saja bagus. Tapi, anakku, lebih baik kita memiliki pasangan hidup yang tidak terlalu romantis - apalagi, kalau mau romantisme ini bisa dipelajari - tapi dia setia, penuh welas asih dan memiliki tanggung jawab yang baik kepada pasangan hidup dan keluarganya.
Maka, anakku, berhati-hatilah dengan gadget, khususnya medsos. Bersikap bijaksanalah. Agar "dajjal-dajjal" teknologis ini tak sampai menghancurkan kehidupan perkawinanmu. Doa ayah menyertaimu...
2 Agustus 2023
*) Pengusaha, filantropis, penulis, dosen Indonesia, dan presiden direktur Mizan Group.
(Catatan: Ini satu bab baru - ada beberapa bab baru - dalam buku Surga di Dunia, Surga di Akhirat, dan juga beberapa tambahan lain yang akan diterbitkan ulang.
Judul baru buku ini: Meraih Kebahagiaan Kehidupan Perkawinan: Kiat-kiat Praktis Melampaui Romantic Love Menuju Real Love).
Post a Comment