Gerindra Klaim Pemilih Prabowo yang Belok ke Anies Telah Kembali, PKS: Pertarungan Belum Dimulai
Bakal capres 2024 Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (kanan). (foto: inilah.com) |
JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan pendukung Prabowo Subianto yang sempat beralih ke Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah kembali.
"Pemilih Pak Prabowo, mohon maaf, yang sempat melarikan diri pindah ke Mas Anies itu sudah bergeser kembali ke Pak Prabowo," ujar Andre di Podcast What The Fact Politics CNNIndonesia.com, Senin (14/8/2023), dikutip pada Rabu (16/8/2023).
Andre menganggap wajar apabila banyak pendukung Prabowo yang sempat beralih ke Anies. Kala itu para pendukung tersebut kecewa Prabowo bergabung ke Kabinet Indonesia Maju. "Coba kalau Pak Prabowo di luar pemerintahan belum tentu pemerintah mampu menghadapi pandemi Covid-19," jelas dia.
Selain pendukung yang sempat berbelok ke Anies, Andre juga mengatakan pendukung Jokowi-Ma'ruf di 2019 lalu juga mulai mendukung Prabowo. Pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo didampingi Sandiaga Uno bertarung melawan Jokowi-Ma'ruf Amin. Kala itu, Prabowo didukung partai-partai yang saat ini menjadi partai pengusung Anies, yakni PKS dan Demokrat.
Namun, usai ditetapkan kalah melawan Jokowi, Prabowo memutuskan bergabung ke kabinet Jokowi dengan menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Andre bersyukur kini Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ikut bergabung dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam koalisi partai pengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Akhir bulan lalu, Partai Bulan Bintang (PBB) juga ikut bergabung ke KKIR yang dibidani Gerindra dan PKB.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengeklaim terpenuhinya syarat peserta Pilpres 2024 lebih penting ketimbang memikirkan soal pendukung Anies yang kembali bergeser ke Prabowo atau besar kecilnya koalisi partai politik pengusung capres.
Hal itu diungkapkan Ahmad saat disinggung soal strategi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung bakal capres Anies Baswedan, menyikapi bertambah kekuatan KKIR seiring deklarasi langkah Golkar dan PAN mengusung Prabowo.
"Tidak ada istilah melawan koalisi kecil dan besar, yang terpenting itu syarat untuk maju terpenuhi. Bagi NasDem, tiga partai bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) ini, NasDem, Partai Demokrat, dan PKS sudah memenuhi syarat untuk maju dalam kontestasi. Sudah cukup mengantarkan Mas Anies jadi capres dan insyaAllah jadi presiden pada 2024," kata Ahmad, Selasa (15/8/2023).
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindoan memberikan selamat kepada Prabowo karena pendukungnya semakin banyak. Jansen menilai dengan dukungan dari empat partai terbesar di tangan Prabowo dan kini sang Menteri Pertahanan RI memiliki pengusung yang tebal.
"Selamat untuk Pak @prabowo. Tebal benar sekarang pengusungnya. 4 partai parlemen," kata Jansen dikutip dari akun Twitternya, Senin (14/8/2023).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera juga mengucapkan selamat pada Prabowo. “Pertama, selamat buat Pak Prabowo,” kata Mardani dikutip dari RMOL, Selasa (15/8/2023).
Namun demikian, Mardani mengingatkan, kontestasi Pilpres 2024 yang sesungguhnya justru belum dimulai. Sebab, menurutnya, poros koalisi belum mendaftarkan secara resmi capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
“Perjalanan belum dimulai. Setelah penetapan di KPU baru bendera start dikibarkan,” kata anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS ini.
Mardani lantas mengingatkan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan untuk segera menentukan bakal cawapres. Sebab, ia mengatakan, ada potensi hengkangnya Partai Demokrat jika ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak dipilih sebagai bakal cawapres.
“Nasdem, Demokrat, PKS, kita bekerja dengan segala (kemampuan). Kita tidak transaksional, kita ini berisiko (terpecah) dan sudah mulai ada risikonya,” ujar Mardani mengingatkan, dikutip dari Kompas.com, Senin (7/8/2023). “Jangan biarkan Partai Demokrat, Mas AHY (hengkang).”
Menurut Mardani, penting untuk Anies segera menentukan pendamping dalam menjajaki Pilpres 2024. Alasannya, supaya elektabilitas Anies yang sempat turun bisa kembali optimal.
(dpy)
Post a Comment