Polri Suguhkan Pagelaran Wayang Kulit Wahyu Cakraningrat, Komisi III DPR RI Mengapresiasi

Polri menampilkan pagelaran wayang kulit dengan lakon "Wahyu Cakraningrat" di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan HUT ke-77 Bhayangkara, Jumat (7/7/2023). (foto: liputan6.com)

JAKARTA -- Polri menampilkan pagelaran wayang kulit dengan lakon "Wahyu Cakraningrat" di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan HUT ke-77 Bhayangkara, Jumat (7/7/2023). Acara wayang kulit itu dihadiri oleh jajaran TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat, serta disaksikan di seluruh polda dan polres se-Indonesia. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono juga hadir menyaksikan pagelaran wayang itu.

"Kegiatan kali ini tentunya melanjutkan apa yang menjadi tema kita yaitu Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/7/2023).

Menurut Jenderal Sigit, hadirnya elemen dari TNI, Polri, dan masyarakat di acara wayang kulit itu menunjukkan bahwa telah terciptanya sinergisme dan soliditas untuk menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jadi, hari ini sinergisme semakin kami kokohkan, semakin kami kuatkan dengan penampilan dari dalang. Di sini, ada dari TNI, dari Polri, kemudian juga ada dalangnya mewakili Mahkamah Agung dan satu dalang profesional Bayu Aji yang saya kira namanya sudah sangat terkenal," jelas Jenderal Sigit.

Jenderal Sigit menjelaskan maksud dari arti lakon wayang kulit yang diusung kali ini. Menurutnya, Wahyu Cakraningrat adalah simbol bagaimana seorang pemimpin berlomba-lomba untuk mendapatkan Wahyu Cakraningrat. Karena Wahyu Cokroningrat ini adalah wahyu yang diberikan kepada pemimpin. Tentunya lakon ini juga diharapkan bisa mengilhami dan menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia soal seorang pemimpin nantinya bisa mengerti.

"Sehingga kemudian dia bisa memimpin dengan baik menuju Indonesia yang lebih baik. Ini tentunya filosofi yang kita harapkan, bisa kemudian menjadi semangat bersama untuk mewujudkan Indonesia Maju menuju visi Indonesia Emas 2045," kata Jenderal Sigit.

Pagelaran seni budaya tersebut berhasil memecahkan rekor MURI dengan jumlah penonton terbanyak dari berbagai kalangan.

Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menggelar pagelaran wayang kulit sebagai pilihan bijak melestarikan budaya bangsa dalam rangkaian peringatan HUT ke-77 Bhayangkara.

"Kita patut mengapresiasi yang dilakukan Polri ini. Langkah Polri ini adalah pilihan bijak untuk melestarikan budaya bangsa," kata Habib Aboe dalam keterangan yang diterima, Senin (10/7/2023).

Selain memberikan penghargaan untuk para pelaku seni, Aboe menilai pagelaran wayang dapat membuat generasi muda semakin mengenal budaya bangsa yang kini mulai ditinggalkan tersebut. "Hal ini juga akan merangsang geliat aktivitas ekonomi mereka, karena beberapa tahun terakhir para pekerja seni ini harus berhenti manggung lantaran adanya pandemi," jelasnya.

Aboe berharap Polri dapat terus memberikan ruang terhadap pekerja seni dan budaya bangsa dalam berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan berikutnya.

"Semoga Polri terus memberikan ruang untuk budaya bangsa dan pekerja seni. Apa yang dilakukan institusi Polri ini tentunya bisa diikuti institusi lainnya demi melestarikan budaya bangsa," kata mantan ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.