SMRC: Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan AHY Unggul dalam Bursa Cawapres 2024

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) berbincang dengan Menkeu RI Sri Mulyani. Erick dan Sandiaga unggul dalam bursa cawapres 2024. (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei Mei 2023 tentang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dinilai publik sebagai tokoh paling baik menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. SMRC turut menemukan Menteri BUMN Erick Thohir atau Menparekraf Sandiaga Uno sebagai tokoh paling baik menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sedangkan, tokoh potensial sebagai cawapres Prabowo Subianto dirasa tidak menonjol.

Temuan survei tersebut disampaikan Prof Saiful Mujani dalam program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik” melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (29/6/2023).

Saiful menjelaskan, sejauh ini terdapat tiga bakal capres yang paling kompetitif. Kemudian, ada beberapa nama yang potensial menjadi cawapres di tengah masyarakat dan dilaporkan oleh media massa. Antara lain ada sosok Ahmad Heryawan, AHY, Airlangga Hartarto, Andika Perkasa, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Said Aqil Siradj, Sandiaga Uno, dan Yahya Chalil Staquf.

Salah satu unsur yang dipertimbangkan untuk melihat potensi tokoh jadi cawapres seberapa besar dukungan dari pemilih. Selain itu, seberapa besar sosok itu bisa mendongkrak suara calon presiden (capres) yang diwakilinya.

"Karena itu, observasi melalui survei opini publik menjadi penting untuk memantau mana antara tokoh-tokoh itu yang paling bisa membantu nomor satu memenangkan pilpres," kata Saiful melalui rilisnya yang diterima pada Kamis (29/6/2023).

Untuk Anies berhadapan Ganjar dan Prabowo, 21,9 persen menilai Sandiaga sebagai cawapres paling baik. Untuk AHY 16,7 persen, Erick Thohir 9,6 persen, Mahfud MD 9 persen, dan Khofifah Indra Parawansa 6,1 persen.

Kemudian, Airlangga Hartarto 5,7 persen, Andika Perkasa 3,5 persen, Ahmad Heryawan 1,9 persen, Said Aqil Siroj 0,8 persen, Yahya Cholil Staquf 0,5 persen, dan masih ada 24,3 persen yang belum menjawab.

Sandiaga dan AHY dinilai paling kompetitif untuk jadi cawapres Anies. Namun, survei ini dilakukan sebelum Sandiaga bergabung PPP. Karena itu, nama Sandiaga sekarang tidak bisa dianalisis sebagai cawapres Anies.

"Karena partainya sudah mendukung Ganjar. Karena itu, jika Sandiaga Uno dikeluarkan, maka AHY yang paling kompetitif untuk menjadi pendamping Anies. Selisih suara dengan tokoh lain cukup signifikan," ujar Saiful.

Untuk Ganjar berhadapan Anies dan Prabowo, 19,4 persen menyebut Erick Thohir. Sandiaga Uno 14,3 persen, Mahfud MD 13,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 8,8 persen, AHY 8,4 persen, dan Airlangga Hartarto 7,8 persen.

Lalu, Said Aqil Siroj 2,5 persen, Yahya Cholil Staquf 1,4 persen dan 24,3 persen belum menjawab. Perbedaan Erick dan Sandi tidak signifikan karena ada di rentang dua kali margin of error plus minus 3,1 persen. "Selisih Erick dengan nama-nama lain selain Sandiaga cukup signifikan secara statistik," cetus Saiful.

Untuk Prabowo 13,9 persen menyebut Sandi. Erick 11,3 persen, Mahfud 11,2 persen, Muhaimin 10,5 persen, AHY 10,2 persen, Khofifah 6,6 persen, Airlangga 5,2 persen, Yahya Cholil 4,5 persen, Said Aqil 1 persen, dan 25,6 persen belum menjawab.

Saiful menambahkan, nama-nama tokoh yang sudah disimulasikan sebagai pendamping Prabowo tidak ada yang menonjol. Sebab, selisih suara antara Sandiaga, Erick, Mahfud MD, Muhaimin, dan AHY kurang lebih sama. "Tidak ada tokoh yang berbeda menurut versi masyarakat tentang siapa yang sebaiknya menjadi calon wakil untuk Prabowo Subianto," jelas dia.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.