Sebanyak 112 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Meksiko
Gelombang panas/ilustrasi. (foto: pixabay/geralt)
MEXICO CITY -- Otoritas Kesehatan Meksiko menyatakan, sebanyak 112 kematian terjadi terkait gelombang panas sepanjang tahun 2023 ini. Laporan yang dirilis pada Rabu (28/6/2023) malam tersebut menunjukkan lonjakan yang signifikan dalam kematian terkait gelombang panas dalam dua pekan terakhir.
Sepanjang tahun ini, kematian terkait gelombang panas secara keseluruhan meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2022. Kematian mencapai puncaknya pada 18-24 Juni 2023, dengan 69 kematian dalam satu pekan secara nasional. Suhu di beberapa bagian Meksiko telah meningkat hingga lebih dari 105 derajat Fahrenheit atau 40 derajat Celcius dalam beberapa pekan terakhir.
Pada 11-17 Juni 2023 suhu juga sangat buruk, dengan 31 kematian di seluruh negeri. Sepanjang tahun ini, jumlah kematian terbesar akibat sengatan panas dan dehidrasi terjadi di negara bagian perbatasan utara Nuevo Leon, rumah bagi pusat industri Monterrey.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, laporan peningkatan kematian terjadi akibat gelombang panas tidak benar. Iaa menuding laporan itu sebagai bagian dari kampanye media melawan pemerintahan.
“Terdapat tren jurnalisme kuning yang mengkhawatirkan,” kata Lopez Obrador dikutip kantor berita AP, Jumat (30/6/2023).
Tingginya jumlah kematian terkait gelombang panas tampaknya tidak hanya disebabkan oleh suhu tinggi, melainkan juga lantarn keterlambatan awal hujan musiman yang biasanya datang pada pertengahan Juni 2023. Otoritas Kesehatan Meksiko tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keterlambatannya dalam melaporkan korban jiwa.
Selain itu, tidak diketahui mengapa Presiden Meksiko Lopez Obrador mengira kematian itu adalah masalah politik. Kemungkinan karena beberapa media melaporkan klaim bahwa beberapa kematian disebabkan oleh pemadaman listrik di beberapa rumah korban.
(dpy)
Post a Comment