Indonesia Kehilangan Devisa Rp 170 Triliun Per Tahun Akibat Warga Berobat ke Luar Negeri

Aktivitas rumah sakit di luar negeri/ilustrasi. (foto: pixabay)


JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk berobat ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Akibatnya, Indonesia pun kehilangan devisa hingga 11,5 miliar dolar AS atau Rp 170 triliun per tahun.

“Kita tahu warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri itu hampir satu juta orang setiap tahun. Dan kita kehilangan devisa karena bayarnya ke luar negeri, kehilangan devisa 11,5 miliar USD. Sebanyak 170 triliun hilang gara-gara berobat ke luar negeri,” kata Jokowi dalam sambutannya saat peresmian Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dikutip dari Antara, Rabu (14/6/2023).

Padahal, kata Jokowi, dokter di Indonesia tak kalah berkualitas dengan dokter-dokter di luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan juga Jepang. Meski demikian, ia mengakui bahwa Indonesia kalah dalam hal peralatan medis.

“Masak kita sakit harus ke Singapura, harus ke Malaysia, harus ke Thailand, harus ke Jepang. Dokter-dokter kita ini gak kalah pinternya dengan mereka. Tapi alatnya memang kalah,” jelas Jokowi.

Jokowi menyebut, mayoritas masyarakat yang berobat ke luar negeri berasal dari wilayah Jakarta atau sekitar 60 persen. Kemudian sebanyak 15 persen merupakan masyarakat Surabaya dan sisanya berasal dari Medan dan Batam. “Tapi yang paling banyak tadi 60 persen dari Jakarta.”

Karena itu dalam acara ini, Presiden RI menyambut baik pembangunan Rumah Sakit (RS) Tsu Chi. Jokowi mengatakan, rumah sakit ini memiliki 576 kamar dengan peralatan dan sarana prasarana yang sangat modern. Sehingga bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berobat.

Dengan hadirnya RD Tsu Chi, Jokowi berharap masyarakat tak lagi memilih berobat ke luar negeri.

“Tsu Chi Hospital sudah menyiapkan peralatan yang tadi saya lihat. Semoga ini bisa kita bersaing dan masyarakat kita berobat dalam negeri dan kita kita tidak kehilangan Rp 170 triliun per tahun di urusan sakit saja,” kata Jokowi menegaskan.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.