Tanggapi Soal Pembangunan Jalan Era Jokowi, TGB: Anies tak Fair dan tak Jujur
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. (foto: instagram/@erica majdi) |
JAKARTA -- Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengkritik data yang disampaikan bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden RI Joko Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berorasi di acara Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Anies pada kesempatan tersebut secara eksplisit menyampaikan pembangunan jalan di masa SBY lebih tinggi 7,5 kali lipat ketimbang masa Jokowi.
"Saya menyimak pidato bakal capres Anies Baswedan semalam. Pidatonya menarik, satu hal yang menarik adalah beliau mengkomparasikan pembangunan jalan tidak berbayar pada masa SBY dan Pak Jokowi," kata TGB dalam rekaman video yang diterima Gebrak.id, Minggu (21/5/2023) malam WIB.
Menurut TGB, Anies menyampaikan selama 10 tahun SBY membangun 144 ribu kilometer jalan nontol. Mulai jalan nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Pembangunan itu diklaim Anies jauh lebih tinggi dibanding pencapaian Jokowi selama sembilan tahun menjabat hingga 2022 dengan hanya 19 ribu km.
"Menyimak pidato ini saya punya satu catatan, Mas Anies tidak menyebut atau melupakan, saya tidak tahu ini disengaja atau tidak, mestinya sebagai capres beliau memaparkan data secara utuh," ujar TGB menjelaskan. "Beliau tak menyebutkan jalan desa yang terbangun pada masa Presiden Jokowi, selama sembilan tahun sampai akhir 2022 itu adalah lebih 316 ribu km jalan desa yang dibangun Pak Jokowi."
Kritik TGB pada Anies Baswedan
Data yang dipegang TGB, sampai akhir tahun 2022, ada lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang dibangun Jokowi. Pembangunan jalan di desa ini, nilainya cukup strategis dalam mengurangi ketimpangan antara desa dan kota, mewujudkan keadilan dan kemakmuran dari tingkat desa.
Dengan bagusnya jalan desa, kata mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode ini, biaya logistik dari desa ke kota ataupun sebaliknya bisa ditekan. Sehingga sentra-sentra pertanian, perkebunan hingga peternakan yang sebagian besar berada di desa, bisa diakses dengan lebih mudah.
"Mas Anies kalau mau fair dan jujur, beliau seharusnya menyebutkan bahwa pada masa Presiden Jokowi terbangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang tidak terbangun di masa sebelumnya," kembali TGB menegaskan. "Itu baru jalan desa. Belum lagi bicara infrastruktur lain. Jembatan misalnya. Lebih dari 1,5 juta meter jembatan di tingkat desa."
TGB juga menyebutkan ada lebih dari 500 ribu unit air bersih, 42 ribu lebih Posyandu dan infrastruktur lainnya di tingkat desa yang menjadi perhatian Pemerintahan Jokowi. Jika ditotal seluruhnya, pembangunan jalan tak berbayar di era Presiden Jokowi mencapai 340 ribu kilometer. "Jauh di atas pembangunan jalan tidak berbayar di era sebelumnya," tegas TGB.
Keberpihakan Jokowi terhadap pembangunan di desa, kata TGB, perlu diapresiasi. Jika berbicara ihwal mengurangi kesenjangan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa. Salah satu caranya adalah mengurangi biaya logistik, produksi dengan memperlancar arus barang dan jasa.
Sebelumnya, Anies menyentil periode Pemerintahan Jokowi yang kalah jauh dalam urusan pembangunan jalan tak berbayar dibandingkan era SBY. Di era pemeritahan saat ini, ia menyebut hanya menang dalam hal pembangunan jalan berbayar atau jalan tol.
Menurut data yang dipegang Anies, jalan tak berbayar atau non tol yang dibangun di era Jokowi baru 19.000 kilometer saja hingga tahun ke-9 kepimpinannya. Kalah jauh dibandingkan SBY, yang berhasil membangun 144 ribu kilometer di dua periode kepimpinannya. Padahal, lanjut Anies, jalan gratis lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk, baik dalam hal mobilitas dari desa ke kota, transportasi hasil pertanian, perikanan dan lainnya.
(dpy)
Post a Comment