Layanan Bank Sudah Error 4 Hari, BSI Diminta MUI Serius Hadapi Serangan Siber

Layanan BSI down/ilustrasi. (foto: bloomberg technoz/andrean kristianto)

JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas, turut mengomentari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengalami gangguan sistem sejak Senin (8/5/2023) sehingga membuat heboh masyarakat. Buya Anwar meminta kepada pihak BSI untuk serius menghadapi serangan siber tersebut.

“Banyak sekali teman yang mengeluh dengan adanya gangguan layanan BSI mulai dari ATM, mobile banking, hingga transaksi di teller kantor cabang sejak Senin hingga hari Rabu,” ujar Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/5/2023).

Menurut Ketua PP Muhammadiyah ini, masyarakat benar-benar kecewa dan merasa dirugikan karena banyak transaksi yang hendak dilakukan menjadi terhambat sehingga keluarlah kata-kata yang tidak enak dan tidak baik bagi masa depan BSI.

“Oleh karena itu sehubungan dengan adanya peristiwa tersebut saya mengimbau teman-teman dan umat Islam serta nasabah BSI pada umumnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan bisa merugikan masa depan BSI karena kalau terjadi rusuh gara-gara masalah ini maka untuk memulihkan nama baik BSI ke depan jelas tidak mudah,” jelas Buya Anwar.

Agar hal itu tidak terjadi, Buya Anwar pun meminta kepada pihak BSI untuk bersunguh-sungguh dan serius menghadapi serangan siber ini. Sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik lagi kepada masyarakat.

“Untuk itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, saya meminta pihak BSI agar bersungguh-sungguh menghadapi serangan siber sehingga diharapkan pelayanan kembali pulih serta dapat berjalan seperti biasa,” kata Buya Anwar.

Sebelumnya, layanan BSI Mobile PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sepanjang Senin (8/5/2023) sampai Selasa (9/5/2023) bermasalah. Hingga Kamis (11/3/2023) banyak warganet yang masih mengeluhkan tidak bisa melakukan transaksi.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Menurut dia, hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

Soal isu serangan siber pada sistem, Hery pun menegaskan bakal melakukan penelusuran.

"Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf soal ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan BSI telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI,” ujar Hery dalam keterangan persnya di Jakarta yang diterima pada Kamis (11/5/2023).

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.