Dunia Bulu Tangkis Indonesia Berduka, Atlet Muda Tangguh Syabda Perkasa Meninggal Dunia

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Syabda Perkasa Belawayang, yang meninggal dalam kecelakan di Tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023). (foto: pbsi)

JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) begitu terpukul dengan berpulangnya salah satu tunggal putra penghuni Pelatnas Cipayung, Syabda Perkasa Belawayang. Syabda dikenal sebagai sosok atlet tangguh meski masih berusia muda.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulu tangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ujar Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Tidak hanya mendoakan almarhum, PP PBSI juga berdoa agar anggota keluarga yang masih menjalani perawatan mendapatkan kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala.

Dalam informasinya, PBSI memaparkan kronologi kejadian yang dialami pebulu tangkis jebolan klub PB Djarum Kudus itu. Syabda meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin dini hari WIB.

Atlet kelahiran Jakarta 25 Agustus 2001 itu meninggal dunia setelah kendaraan yang dikemudikan sang ayah Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang saat melaju di jalan tol.

Akibatnya, Syabda dan ibunda Anik Sulistyowati (49 tahun) meninggal dunia, sedangkan ayahnya dalam kondisi kritis. Sementara kakaknya yaitu Diana Sakti Anistyawati dan adik Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka. Saat ini ketiga korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas Pemalang.

Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika rombongan dalam perjalanan darat dari Bekasi menuju Sragen, Jawa Tengah, pada Ahad (19/3/2023) malam. Perjalanan tersebut sebenarnya untuk menghadiri acara pemakaman nenek dari sang ibunda yang meninggal dunia pada Ahad (19/3/2023) malam.

Syabda yang bergabung dengan Pelatnas Cipayung sejak 2018 dikenal memiliki karakter santun, disiplin tinggi, tangguh, punya daya juang, semangat besar, dan berprestasi.

Kepergian Syabda tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh masyarakat olahraga Indonesia. Terutama bagi Christian Adinata, rekan sekamar Syabda di asrama Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

"Saya merasa kehilangan banget dengan meninggalnya Syabda, teman sekamar saya. Syabda itu orangnya selalu menyenangkan, selalu bisa membuat mood jadi tambah bagus. Dia juga sangat rajin dan tekun. Dia selalu jadi penyemangat bagi rekan-rekannya, baik saat latihan atau ketika bertanding," ungkap Christian.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.