Anies Baswedan Sangkal Curi Start Kampanye, Bawaslu: Silakan Tetap Ikut Aturan

Anies Baswedan bakal calon presiden di Pemilu 2024. (foto: viva.co.id/m ali wafa)

JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI merespons pernyataan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan yang membantah anggapan melakukan kampanye colongan atau curi start kampanye Pemilu 2024. Bawaslu meminta Anies taat aturan.

"Tentu Mas Anies punya pembelaan tersendiri terhadap itu, silakan saja, tidak ada masalah bagi kami. Tapi, yang jelas kami tetap berpedoman pada Peraturan KPU Nomor 33 tentang bagaimana melakukan sosialisasi," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada awak media di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Karena itu, Bagja meminta Anies untuk mematuhi aturan terkait kegiatan sosialisasi sebelum masa kampanye. Dalam Peraturan KPU Nomor 33 hanya memperbolehkan partai politik (parpol) untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Bentuk kegiatan sosialisasinya pun terbatas, yakni pemasangan bendera dan nomor urut parpol, serta pendidikan politik untuk kalangan internal parpol.

Anies tentu tak bisa terlepas dari aturan tersebut karena saat ini sudah masuk dalam masa pemilu. "Tetap ikut aturan dong. Kita kan sudah masa pemilu, kecuali kalau belum masa pemilu. Kalau sudah masa pemilu, maka harus mengikuti aturan UU Pemilu dan aturan di bawahnya," jelas Bagja.

Pada Kamis (16/3/2023) malam, Anies menyatakan, ia tidak melakukan kampanye colongan atau curi start kampanye ketika berpidato dalam berbagai forum di sejumlah daerah selama beberapa bulan belakangan. "Kalau mencuri start itu kesannya seperti tengok kanan-kiri, cari kesempatan nyelonong gitu, bukan. Ini adalah head start, bukan mencuri start," kata Anies.

Anies mengatakan, head start itu sama halnya dengan program akselerasi di sekolah. "Kelas 5 enggak usah lewat kelas 6, langsung kelas 1 SMP. Kalau di kita namanya akselerasi," ujar mantan Gubernur DKI itu.

Menurut Anies, tidak semua pihak mampu mengikuti program akselerasi atau menjalankan tugas sebelum masanya. Hanya kekuatan politik yang siap yang bisa bergerak lebih awal. "Yang akselerasi itu bukan saya, yang akselerasi itu tiga partai ini. Tiga partai ini melakukan akselerasi. Karena tiga partai ini memikirkan hari ini, tiga partai ini bisa ke mana-mana dengan leluasa," ujar bakal capres dari Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tersebut.

Komentar Anies tersebut merespons pernyataan resmi Bawaslu RI pada akhir Desember 2022 lalu. Ketika itu, Bawaslu menolak laporan dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Anies di Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Kendati demikian, Bawaslu menilai kegiatan safari politik Anies itu tidak etis.

Bawaslu menjelaskan, kegiatan safari politik Anies ke sejumlah provinsi itu tidak etis karena masuk kategori kampanye terselubung. Selain itu, safari politik itu juga terkesan mencuri start kampanye capres Pemilu 2024. Untuk diketahui, masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dimulai pada akhir tahun 2023.

Lebih lanjut, Bawaslu menyatakan bahwa publik telah mengetahui Anies merupakan bakal capres yang diusung gabungan partai tertentu. Dengan demikian, publik tentu bisa saja memaknai safari politik itu sebagai kegiatan kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Anies.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.