Bulan Sya'ban, MUI: Persiapkan Jasmani dan Rohani Jelang Ramadhan
Sekretaris Komisi Dakwah MUI, Chandra Krisna Jaya. (foto: cariustadz.id) |
JAKARTA -- Bulan Sya'ban menjadi penanda semakin dekatnya bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah. Untuk menyambutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong umat Muslim untuk mempersiapkan jasmani dan rohaninya.
Sekretaris Komisi Dakwah MUI, Chandra Krisna Jaya, menyebut kekuatan jasmani berpengaruh dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan secara sempurna. Rangkaian ibadah selama Ramadhan ini membutuhkan kesehatan jasmani untuk bisa melaksanakannya dengan baik.
“Seperti misalnya, kita berpuasa dalam kondisi yang sehat, fisik yang prima. Tentunya juga setelah berpuasa malamnya ada Shalat Tarawih, Shalat Qiyamul Lail, ditambah lagi dengan Shalat Tahajud,” ujar Chandra dikutip dari laman resmi MUI, Senin (20/2/2023).
Tidak hanya itu, Chandra juga menjelaskan mengenai kesehatan rohani. Hal ini bertujuan agar umat Islam tidak terganggu akibat segala macam dosa yang bisa berefek kepada jasmani.
Candra mengungkapkan, orang-orang yang rohaninya bermasalah sering ditemukan, bahkan bisa sampai mengalami gangguan jiwa. “Nah ini akibat rohani yang sakit. Maka persiapan di bulan Sya’ban ini, yakni kesehatan jasmani dan rohani harus dimatangkan,” jelas dia.
Chandra pun mengungkapkan keutamaan bulan Sya'ban dan tiga amalan yang bisa dilakukan umat Islam. Keutamaan Sya'ban sangat luar biasa, seperti hadits mashur yang banyak diketahui.
Dalam sebuah hadits disebut Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
للَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhana.
Artinya, “Ya Allah, berkailah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga Ramadhan.”
“Fadilah Sya'ban ini kalau menurut riwayat literatur yang kita temukan, memang beda antara Sya'ban dengan bulan-bulan lainnya, di antaranya Nabi kita Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada Syaban,’’ kata Chandra.
Untuk itu, salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada Sya'ban ini adalah berpuasa. Dalam berbagai riwayat yang ditemukan, Candra mengatakan, Nabi SAW banyak sekali melakukan puasa Syaban, selain berpuasa pada Ramadhan.
Berpuasa di bulan Syaban bisa juga dianggap sebagai sarana latihan berpuasa agar tidak kaget dengan rutinitas berpuasa Ramadhan. Apabila seseorang rajin berpuasa Senin-Kamis, insya Allah tidak akan terkejut ketika Ramadhan tiba.
“Maka dari itu, kita bisa ambil hikmah keutamaannya dari Sya'ban ini adalah bulan ibadah. Selain dari Ramadhan, selain perbanyak ibadah, perbanyak puasa, dan juga memperbanyak amal-amal saleh yang banyak," lanjutnya.
Berdasarkan kitab-kitab hadits, amalan yang paling utama yang dilakukan umat Islam pada Sya'ban saat ini adalah berpuasa. Puasa berarti menahan hawa nafsu dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT hingga terjaga dari sifat-sifat dan perilaku yang dimurkai Allah SWT.
Candra menambahkan, amalan selain berpuasa yang bisa dilakukan umat Islam adalah memperbanyak dzikir dan membaca Alquran. Menurutnya, amalan berpuasa, memperbanyak dzikir, serta membaca Alquran merupakan amalan pada Syaban yang juga dilakukan para ulama.
(ark)
Post a Comment