Arab Saudi akan Buka Hotel dan Kasino, Terima Turis Asal Israel
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. (foto: reuters)
RIYADH -- Website ekonomi milik Israel, Globes, melaporkan Arab Saudi berencana menjadikan Pulau Tiran dan Sanafir sebagai tujuan wisata, termasuk hotel dan kasino, yang dapat dikunjungi orang-orang Israel. Web tersebut mengutip sebuah sumber soal rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua pulau itu dengan Mesir.
Kebijakan tersebut menunjukkan visi besar Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk membuka negara itu kepada dunia, melalui proyek pariwisata besar di sepanjang Laut Merah sampai ke Eilat.
Website itu menyebutkan bahwa penandatanganan perjanjian batas maritim antara Mesir dan Arab Saudi pada tahun 2016 berada di bawah teritori Israel asalkan pengalihan kepemilikan tidak bertentangan dengan perjanjian damai di Mesir.
Perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel menetapkan, pasukan multinasional beroperasi di pulau-pulau itu. Israel khawatir bahwa demarkasi perbatasan akan mengarah pada kendali Arab Saudi atas pintu keluar dari Eilat.
Sumber itu juga menyatakan bahwa pembukaan Pulau Tiran dan Sanafir untuk turis Israel menunjukkan keinginan Arab Saudi meningkatkan langkah-langkah untuk lebih dekat dengan Israel. Namun, visi ini akan diwujudkan secara bertahap dan dengan cara yang tidak memiliki kaitan dengan politik jangka panjang.
"Terobosan nyata belum ada di sini. Perlu sedikit tenang, kita akan melihat ke mana arah Pemerintah Netanyahu tetapi, pada akhirnya, adalah kepentingan semua negara yang terlibat untuk mencapai kesepakatan penuh," kata sumber tersebut dikutip Middle East Monitor, Rabu (25/1/2023).
Dalam konteks terkait, seorang pejabat proyek wisata Laut Merah di Arab Saudi menyatakan pihak Kerajaan Arab tidak akan memberlakukan batasan apa pun pada wanita di dalam proyek tersebut. Wanita di sana dapat dengan bebas mengenakan bikini.
Menurut situs web Hotelier, Senior Travel Trade Director, Loredana Pettinati, selama berada di Uni Emirat Arab, menyatakan, proyek tersebut tidak akan membedakan antara pria dan wanita, abaya tidak wajib, dan bukti pernikahan tidak diperlukan untuk memesan hotel.
"Tak akan ada larangan bagi perempuan di seluruh wilayah Arab Saudi untuk ke sana. Bahkan jika Anda belum menikah, Anda tidak akan memiliki masalah dengan tinggal di hotel. Kami tak akan bertanya kepada pria atau wanita apakah mereka sudah menikah atau tidak saat memesan hotel. Wanita akan bisa memakai bikini di Laut Merah," kata Pettinati menegaskan.
(dpy)
Post a Comment