Ini 3 Wanita Terkaya di Indonesia dan Bisnis yang Digelutinya

Marina Budiman dan Arini Subianto, dua dari tiga wanita terkaya Indonesia tahun 2022 ini versi Forbes. (foto: inews.id)



JAKARTA -- Majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat (AS), Forbes, kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2022. Dari data tersebut, terdapat wanita pengusaha yang memiliki kekayaan hingga puluhan triliunan rupiah sehingga masuk daftar orang terkaya di Indonesia.

Berikut daftar kaum hawa terkaya di Indonesia pada 2022 sebagaimana dikutip dari laman Forbes, Senin (12/12/2022).


1.  Dewi Kam

Dewi Kam menempati posisi ke-21 orang terkaya di Indonesia dengan total harta senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31,2 triliun. Dewi Kam mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari saham minoritas di perusahaan tambang batu bara Bayan Resources (BYAN). Saham Bayan Resources naik tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global. Dewi Kam yang berusia 72 tahun punya kepentingan dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik.

2. Arini Subianto

Arini Subianto menempati posisi orang terkaya ke-28 di Indonesia dengan total harta 1,5 miliar dolar AS atau Rp 2,34 triliun. Arini berusia 51 tahun. Arini adalah putri dari Benny Subianto yang meninggal pada Januari lalu. Setelah ayahnya wafat, Arini mengambil alih kendali kerajaan bernilai jutaan dolar AS. Ia adalah presiden direktur Persada Capital Investama. Arini mengawasi investasi Persada di berbagai bidang mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolah karet dan batu bara. Portofolio Persada mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy.

3. Marina Budiman

Marina Budiman berada di posisi ke-44 orang terkaya di Indonesia dengan total harta sebesar 1,04 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,2 triliun. Ia merupakan salah satu pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia. Ia membangun DCI pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri. Marina diketahui pernah bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada tahun 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989. Kemudian, dirinya ikut mendirikan Indonet, penyedia layanan pusat data.

 

(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.