Ganjar, Anies, dan Erick Hiasi Perbincangan Warganet Selama November 2022
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo (tengah), dan Erick Thohir (kanan). (foto:rmol.id)
JAKARTA -- Nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, sampai Erick Thohir banyak menghiasi perbincangan warganet sepanjang November 2022. Ini berdasarkan survei
yang dirilis Drone Emprit berbasis artificial intelligence dan natural learning process.
Sepanjang 1-30 November 2022, pemberitaan dan perbincangan seputar Anies jauh di atas tokoh-tokoh politik lainnya. Puncak pembahasan terjadi pada 5 November 2022, yang didorong kunjungan Anies ke Kota Medan.
Ganjar berada di posisi kedua setelah Anies dengan kenaikan yang sangat tinggi pada akhir November. Didorong pembahasan tentang rambut putih yang diucapkan Presiden RI Jokowi sebagai sosok yang memikirkan rakyat.
"Pergerakan tren yang tinggi juga ditemukan pada Erick Thohir, terutama didorong aktivitas partisipasi BUMN dalam acara G20 dan dukungan agar Erick berkompetisi pada Pilpres 2024," ujar pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12/2022).
Untuk favorabilitas, tokoh yang banyak dibincangkan dalam nada negatif adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 38 persen negatif. Posisi kedua ditempati Sandiaga Uno dengan 24 persen negatif dan Ganjar di posisi ketiga dengan 19 persen negatif.
Sedangkan, Muhaimin Iskandar menjadi tokoh yang banyak dibincangkan dalam nada positif sebesar 94 persen terhadap total percakapan masing-masing. Raihan ini disusul nama tokoh-tokoh lain seperti Erick Thohir dan Airlangga Hartarto.
Untuk pengikut di media-media sosial, jumlah pengikut terbanyak dimiliki akun Ridwan Kamil. Ridwan Kamil unggul di media-media seperti Instagram dengan 19,6 juta pengikut, Twitter dengan 5,4 juta pengikut, dan YouTube dengan 5,3 juta pelanggan.
Selain itu, ada nama Prabowo Subianto yang memiliki pengikut Fanpage Facebook dengan 9,6 juta dan menjadi tokoh yang terbanyak. Sedangkan, di kanal TikTok, Ganjar Pranowo terlihat masih memimpin dengan pengikut lebih dari 2,9 juta.
Dari data pengikut kontra popularitas yang ditemukan Drone Emprit tersebut, bisa disimpulkan kalau tingginya jumlah pengikut di media-media sosial bukan jaminan tingginya popularitas seorang tokoh. Baik dalam percakapan maupun pemberitaan.
(dpy)
Post a Comment