Anies Baswedan Ajak Pendukungnya Lupakan Dualisme Politik Seperti pada 2014 dan 2019

Bakal capres 2024 Anies Baswedan. (foto: net/rmol.id)

PADANG -- Bakal calon presiden (capres) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Anies Rasyid Baswedan, mengajak relawan dan pendukungnya melupakan peta perpolitikan masa lalu. Ia mengingatkan pada Pemilu 2014 dan 2019, rakyat Indonesia terbelah dua oleh karena perbedaan pilihan capres, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
 

Pada Pemilu 2024 mendatang, Anies menginginkan tidak ada lagi dualisme dan melupakan peta pemilihan masa lalu.

"Jangan ada lagi yang dulu dibilang pemilih A pemilih B, tidak ada lagi. Mari ajak semua untuk masuk ke dalam rombongan perubahan," kata Anies saat berbicara pada acara Deklarasi Relawan Perubahan di Universitas Adzkia, di Kota Padang, Sumatera Barat, seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/12/2022).

Anies menyebut Indonesia sebagai negara demokrasi, berkesempatan untuk mengevaluasi dan menoleh ke belakang mengenai perjalanan bangsa. Dengan momentum lima tahunan ini, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, rakyat Indonesia menata ulang supaya bangsa ini tetap berada pada jalur yang benar.

Anies menyebut bangsa Indonesia harus meraih cita-cita untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan itu, pemimpin masa depan Indonesia tidak boleh membuat kebijakan asal beda dengan pemimpin sebelumnya. Tapi harus membawa ide dan gagasan yang dapat direalisasikan dengan benar.

Anies lalu mengajak relawannya agar tetap semangat dan kuat untuk berjuang menghadapi Pemilu 2024. Menurut Anies, dirinya tidak dapat mewujudkan perubahan tanpa kerja sama dengan relawan di seluruh Indonesia.

Anies pun mengingatkan para relawan jangan pernah berpikir kalau menjelekkan yang lain akan menjadi lebih baik. "Lebih baik mengirim pesan yang positif untuk semua, bahkan kalau diejek berikan senyum," kata dia.

Anies menyampaikan kehadiran Relawan Perubahan bukan untuk membelah dan memecah melainkan untuk mempersatukan. "Saya berharap kepada Relawan Perubahan untuk menjaga itu karena kita sudah cukup banyak saling menjelekkan sehingga butuh yang menghadirkan suasana lebih baik dan positif," tegas dia.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.