Paus Fransiskus Serukan Agama Besar Dunia Bekerja Sama dalam Perdamaian

Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus. (foto: reuters)

MANAMA -- Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, bergabung dengan para pemimpin Muslim, Kristen, dan Yahudi dalam rangka menyerukan agar agama-agama besar dunia bekerja sama dalam perdamaian. Paus menyampaikan, agama tidak boleh digunakan untuk membenarkan kekerasan.

Paus menyampaikan hal itu dalam agenda penutupan konferensi dialog Timur-Barat di Bahrain yang didukung oleh pemimpin Bahrain Raja Hamad bin Isa Al Khalifa. Dalam kesempatan itu, Paus mengingatkan bahwa para pemimpin agama harus melawan keinginan kuat untuk berperang.

Paus duduk bersama Raja Hamad di halaman istana Kerajaan Sakhir, para imam Muslim terkemuka, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks dunia, dan para rabi Amerika Serikat yang telah lama terlibat dalam dialog antaragama. Pembicara demi pembicara menyerukan diakhirinya perang Rusia di Ukraina dan dimulainya negosiasi damai.

Raja Hamad dalam kesempatan tersebut juga mendesak upaya yang koheren untuk menghentikan perang Rusia di Ukraina dan mempromosikan negosiasi damai. "Ini demi kebaikan seluruh umat manusia," kata Raja Hamad seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (4/11/2022).

Sheikh Ahmed al-Tayeb, Imam Besar Al-Azhar, juga bergabung dengan Paus di Bahrain. Syeikh Ahmed menyerukan untuk mengakhiri perang Rusia demi menyelamatkan nyawa orang-orang tak berdosa yang tidak memiliki andil dalam tragedi kekerasan tersebut.

Sheikh Ahmed juga menyerukan Muslim Sunni dan Syiah untuk terlibat dalam proses dialog yang sama dan mencoba untuk mengatasi perbedaan. Ia menyatakan, Al-Azhar siap untuk menjadi tuan rumah pertemuan semacam itu.

"Mari kita bersama-sama menghentikan pembicaraan kebencian, provokasi dan pengucilan, dan mengesampingkan konflik kuno dan modern dalam segala bentuknya dan dengan segala konsekuensi negatifnya," kata Sheikh Ahmed memberi ajakan.


(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.