Menteri Kesehatan RI: Korban Meninggal Gangguan Ginjal Akut Capai 178 Orang

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. (foto: kemkes.go.id)


JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan, institusinya sedang memonitor 325 kasus gangguan gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Dari 325 kasus tersebut, sebanyak 178 orang meninggal hingga Selasa (1/11/2022).

"Kamu juga melihat meninggalnya sekarang 178 dari 325, sekitar 54 persen, ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempat mencapai 60 persen," ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11/2022).

Kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta, yang kemudian disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Adapun kasus pertama gangguan gagal ginjal akut, jelas Budi, diidentifikasi pada Agustus 2022 lalu. Sebagian besar dari kasus tersebut juga terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun.

"Sesudah kami melakukan pelarangan obat sirup, jumlah kasusnya dari average seven days-nya sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis. Kami juga melakukan monitoring-monitoring di rumah sakit yang tadinya masuknya setiap hari tinggi, sekarang sudah tidak ada yang baru masuk ke sini," jelas Budi.

Kemenkes telah mendistribusikan 146 vial obat penawar Fomepizole ke 17 rumah sakit yang sedang menangani pasien gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI). Obat antidotum atau penawar ini didatangkan dari Singapura, Australia, dan Jepang.

 

(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.