Lebih Efisien, MTQ VI Korpri Nasional 2022 Gunakan Sistem Penilaian Digital
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (tengah) membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VI Korpri Nasional 2022 di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). (foto: istimewa)
PADANG -- Rangkaian acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VI Korpri Nasional di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terus berjalan secara simultan. Sebelum dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Istana Gubernuran Sumbar, Senin (7/11/2022) malam, panitia melakukan orientasi Dewan Hakim MTQ Korpri.
Hal menarik dalam MTQ VI Korpri ini adalah sistem penilaian bagi para peserta anggota kafilah yang berlomba menggunakan aplikasi digital dan paperless.
"Siang ini kami membahas teknis Dewan Hakim dan Dewan Pengawas bagaimana menilai peserta MTQ dengan cara digital," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh dalam pengantar dan arahannya seperti dalam siaran persnya, Selasa (8/11/2022).
Zudan menjelaskan, karena peserta MTQ VI Korpri ini sangat banyak, maka proses mengamulasikan nilai dilakukan secara digital. Sehingga akan memotong waktu lomba tanpa mengurangi kualitasnya.
"Tugas Dewan Hakim memberikan tanda mana yang baik, lebih baik, dan paling baik. Di tangan Dewan Hakim kami sandarkan obyektivitas. Ini kata kuci yang sangat penting," kata Ketum Korpri Nasional itu.
Zudan sangat mengapresiasi selama ini Dewan Hakim dan Dewan Pengawas memiliki marwah yang sangat tinggi. Ia pun menjamin tidak pernah ada yang mengintervensi satu pun anggota Dewan Pengawas dan Dewan Hakim.
"Standar obyektivitas yang paling tinggi, tidak boleh mengintervensi Dewan Hakim dan Dewan Pengawas," kata Zudan menjelaskan. "Keputusan ada di Dewan Hakim dan Dewan Pengawas. Perubahan metode penilaian hanya metode agar penyelenggaraan MTQ Korpri menjadi semakin baik. Semangatnya adalah improvement terus menerus."
Ketua Dewan Pengawas MTQ VI Korpri Nasional, Prof Nassaruddin Umar menambahkan, ASN merupakan dapur pengelola negara. "Kalau ASN diwarnai dengan nilai-nilai Al Quran, akan menjadikan negeri ini semakin berkah. Negeri yang 'baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur'," kata Prof Nasar.
(dkd)
Post a Comment