Ini Sepak Terjang KSAL Laksamana Yudo Margono yang Ditunjuk Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Laksamana Yudo Margono (foto: instagram/@yudo_margono8)

JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani telah menerima surat presiden (surpres) tentang calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono diusulkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk mengisi jabatan tersebut.

"Nama yang diusulkan oleh Presiden RI untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut," ujar Puan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Dalam Pasal 13 Ayat 6 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, disebutkan bahwa persetujuan DPR terhadap calon panglima TNI yang diusulkan oleh Presiden disampaikan paling lambat 20 hari. Tidak termasuk masa reses dan terhitung sejak permohonan persetujuan calon panglima diterima oleh DPR. Komisi I DPR RI rencananya akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI pada Rabu (30/11/2022).

Seperti dikutip dari Antara, Yudo merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988. Ia mengawali karier militernya dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.

Setelah itu, pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965, ini ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361. Usai menjadi Palaksa, karier Yudo beranjak naik. Ia dipercaya menduduki posisi sebagai Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

Karier militer Yudo pun terus menanjak dengan menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AL. Di antaranya, yakni Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I pada 2019-2020.

Saat menjabat sebagaj Pangkogabwilhan I, nama Yudo semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab, saat itu, ia memantau langsung kapal-kapal nelayan Cina yang melakukan pelanggaran karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.

Pada tahun yang sama, Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan Covid-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020. Terutama dalam hal pemulangan warga negera Indonesia (WNI) ke Tanah Air. Saat itu, Yudo masih menyandang pangkat bintang tiga atau laksamana madya.

Yudo kemudian dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi KSAL pada Mei 2020 hingga sekarang. Jabatannya yang baru itu pun membuat Yudo resmi menjadi pucuk pimpinan di tubuh TNI AL dengan pangkat bintang empat atau laksamana di pundaknya.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.