Ini Sebab PDIP dan Partai Golkar Masih akan Unggul Berdasarkan Survei LSI Denny JA

Denny JA dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI). (foto: republika.co.id)

JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar sementara unggul dalam survei yang dilaporkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada awal November 2022. PDIP unggul dengan 20,9 persen dan Partai Golkar unggul dengan 14,5 persen.

"Jika dibandingkan dengan persentase perolehan kursi Pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar partai yang pernah menang pemilu yang perolehannya mendekati suara Pileg 2019," kata Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/2022).

Pada saat Pileg 2019 lalu PDIP mendapatkan persentase kursi sebesar 22,6 persen. Sedangkan Golkar pada saat Pileg 2019 mendapatkan persentase kursi sebesar 14,78 persen.

Kemudian di urutan ketiga, dalam survei terbaru LSI Denny JA, ada Partai Gerindra dengan dukungan sebesar 9,8 persen. Selanjutnya PKS dengan dukungan sebesar 8,3 persen, PKB dengan dukungan sebesar 5,9 persen, dan Partai Demokrat dengan dukungan sebesar 5.4 persen.

Ada sejumlah alasan PDIP masih unggul. Pertama, Jokowi masih populer. Tingkat kepuasan terhadap Presiden RI Jokowi masih tinggi dengan 74,2 persen. "Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP," ucap Denny.

Alasan kedua mengapa PDIP unggul, sebab PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode. Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen. Publik yang menolak presiden tiga periode angkanya mencapai 77,2 persen. "Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," ujarnya.

Kemudian Denny menjelaskan alasan Golkar masih unggul. Setidaknya ada tiga alasan Golkar unggul. Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19. "Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 mencapai angka 76,5 persen. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar."

Kemudian alasan Kedua Partai Golkar masih unggul, yaitu publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik berada di atas 60 persen. "Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar," jelasnya.
 

Selanjutnya, alasan yang ketiga Partai Golkar masih unggul, lantaran Golkar dan Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer/trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lahirnya KIB dinilai mengubah tren politik.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.