Terjangan Dahsyat Badai Nalgae di Filipina, 98 Orang Tewas

Terjangan badai tropis Nalgae Filipina. (foto: nasa via ap)

MANILA -- Terjangan badai tropis Nalgae yang memicu banjir dan tanah longsor di Filipina menelan 98 korban jiwa pada Senin (31/10/2022). Warga yang dilaporkan hilang pun bertambah menjadi 63 orang.

Menurut Badan Penanganan Bencana Filipina, setengah dari total kematian yang telah tercatat berada di wilayah otonomi Bangsamoro. Wilayah tersebut pun melaporkan 10 orang hilang. Badai Nalgae telah memicu banjir dan tanah longsor di sana.

Dilansir Reuters, Senin (31/10/2022), Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dijadwalkan melakukan inspeksi udara terhadap desa-desa yang terendam banjir di Provinsi Cavite di dekat ibu kota Manila. Ia sudah memerintahkan pendistribusian bantuan segera ke daerah-daerah terdampak. Marcos Jr sebelumnya telah menyatakan keterkejutan atas jumlah kematian yang timbul akibat terjangan badai Nalgae.

Pada Sabtu (29/10/2022) lalu, Otoritas Filipina melaporkan, terjangan badai Nalgae telah menyebabkan 72 orang meninggal. Namun pemerintah kemudian merevisi angka kematian menjadi lebih rendah dari jumlah tersebut. Pada Minggu (30/10/2022), dilaporkan jumlah warga yang tewas yakni sebanyak 48 jiwa.

Badan Meteorologi Filipina mengatakan, badai Nalgae telah bergerak ke arah barat negara tersebut. Menurut badan itu, Nalgae bisa meningkat menjadi topan di atas Laut Cina Selatan saat menuju wilayah Cina Selatan.

Nalgae merupakan badai paling mematikan kedua yang melanda Filipina tahun ini. Setiap tahun, Filipina biasanya diterjang 20 badai tropis.


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.