Relawan Gencar Dukung Ganjar Jadi Capres, Sekjen PDIP: Yang Bisa Usung Capres Itu Parpol Bukan Relawan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan kader PDIP Ganjar Pranowo. (foto: kolase tribungorontalo.com)

JAKARTA -- Gencarnya relawan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 mendapat sorotan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Menurutnya, para relawan tersebut memunculkan kesan seolah ingin agar Presiden RI Jokowi segera berakhir masa jabatannya.

"Nah, sukarelawan yang sepertinya merasa pemilunya itu pada pekan depan, pada bulan depan. Ini kan sama saja ingin mendorong dorong Pak Jokowi agar cepat selesai padahal Pak Jokowi masih Oktober 2024," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/10/2022).

Menurut Hasto, relawan politik merupakan organisasi yang bersifat cair. Sehingga, lanjutnya, ada berbagai kepentingan yang bisa dimainkan oleh relawan. "Bahkan ada sukarelawan yang juga dipakai untuk mengadu domba berbagai tokoh-tokoh tertentu," tudingnya.

Hasto meminta semua pihak bersabar soal isu pencapresan. Apalagi organisasi yang secara resmi bisa mengusung tokoh sebagai kandidat pada Pilpres 2024 adalah partai politik (parpol) dan bukan sukarelawan.

"Ya, kita harus melihat bahwa berpolitik itu dengan aturan karena pengusungan calon dan pasangan calon itu adalah partai politik atau gabungan partai politik," jelas Hasto.

Semua pihak, sambung Hasto, seharusnya bisa mengarahkan fokus untuk memajukan bangsa ke depan ketimbang sekadar menyoroti urusan pencapresan. Ia juga menyarankan agar energi bangsa jangan dihabiskan ke hal yang kontraproduktif terhadap kemajuan bangsa, seperti membicarakan pencapresan secara dini.

Hasto mengatakan, pembahasan soal capres-cawapres akan dibicarakan partai politik pada waktu yang tepat. Sekarang sebaiknya justru membantu Pemerintahan Presiden Jokowi yang sedang gencar membangun legacy kepemimpinan dengan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.

"Jangan buang energi yang tidak perlu, toh capres dan cawapres itu tahapannya masih tahun depan. Jadi, kenapa kita buang-buang energi dan lebih baik saat ini semuanya bisa membantu Pak Presiden Jokowi," kata Hasto menegaskan.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.