PDIP Beri Sanksi Teguran kepada Ganjar yang Mengaku Siap Jadi Capres 2024

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (foto: rmol.id)

JAKARTA -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan sanksi teguran lisan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sanksi tersebut imbas dari pernyataannya yang mengaku siap menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena dinilai menimbulkan kegaduhan publik.

"Supaya keadilan di partai itu ditegakkan kepada seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke. Maka saya sampaikan kami jatuhkan sanksi, sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai kader," ujar Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Sesungguhnya pernyataan Ganjar tak melanggar aturan partai, karena Gubernur Jawa Tengah itu bukan mendeklarasikan diri sebagai capres. Namun, sanksi diberikan karenanya pernyataan tersebut menimbulkan multitafsir di publik. "Meskipun beliau tidak melanggar aturan organisasi, tapi pernyataan ini menimbulkan multitafsir di publik," kilah Komarudin.

Ganjar, kata Komarudin, adalah salah satu kader senior di partai berlambang kepala banteng itu. Sehingga, bentuk pengalaman politiknya harus ditujukan lewat kedisiplinan dalam berpartai di PDIP.

"Beliau (Ganjar) ini bukan kader baru masuk, ini kader senior, termasuk senior dalam partai. Beliau ini pertama kali masuk di Papua lakukan kaderisasi di sana, oleh karena itu beliau harus lebih berdisiplin," ujar anggota Komisi II DPR RI itu.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa partainya dibangun dengan cita-cita dan rekam jejak sejarah yang besar. Sehingga seluruh kader harus berdisiplin, termasuk Ganjar. "Partai tidak digerakkan oleh ambisi orang per orang, tetapi partai menyatukan diri pada kepentingan kolektif untuk rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," ujar Hasto.

Hasto juga mengatakan PDIP akan menegakkan disiplin organisasi terhadap Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Hal itu dilakukan setelah Rudy kedapatan mendukung Ganjar yang menyatakan siap maju sebagai Capres 2024. "Kami melakukan hal yang sama karena hukum harus berkeadilan di PDIP sehingga Pak Rudy pun juga akan kami tegakkan disiplin organisasi," katanya menegaskan.

Di sisi lain, Rudy menegaskan bahwa apabila Ganjar mendapatkan sanksi, maka ia tetap masih kader PDIP. Menurutnya hal tersebut adalah hal yang paling penting. "Yang penting digarisbawahi Ganjar dipanggil dapet punishment tetap PDI Perjuangan sama seperti saya ya saya siap menerima," jelasnya.

Rudy sebenarnya senada dengan Ganjar yang siap menjadi capres untuk bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi. Sehingga, menurutnya, pernyataan Ganjar siap capres itu tidak salah.

Sebelumnya, Ganjar telah memberi sinyal siap untuk menjadi capres pada Pemilu 2024. Ganjar mengatakan, demi kepentingan bangsa dan negara, dirinya menyatakan siap menjadi capres. Hal itu disampaikan Ganjar dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta.

"Saya itu anggota partai, tentu saya melihat ada dua realitas. Pertama saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada," kata Ganjar saat itu.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.