Menkeu Sri Mulyani: Menjaga Ekonomi Indonesia tak Mudah di Tengah Gejolak Global

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (foto: detik.com)

JAKARTA -- Pemerintah menyatakan menjaga ekonomi bukan cara yang mudah. Hal ini mengingat dunia sedang dipenuhi ketidakpastian.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan, ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa sangat berdampak negatif terhadap perekonomian sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. Padahal, perekonomian dunia baru saja pulih dari pandemi Covid-19.

“Menjaga ekonomi Indonesia tidak mudah, maka itu saya mengajak seluruh profesi keuangan ikut sama-sama menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional. Perkembangan dunia yang akan sangat bergejolak atau volatile tentu perlu kita waspadai, namun tidak berarti kita gentar,” ujar Sri Mulyani saat webinar Profesi Keuangan Expo 2022, seperti dikutip dari Republika, Senin (10/10/2022).

Sri Mulyani menyebut Indonesia berpotensi mengalami krisis pangan, energi, hingga keuangan. Kendati demikian, bendahara negara tersebut optimistis, APBN akan menjadi shock absorber untuk melindungi masyarakat dari berbagai dampak negatif tersebut.

“Saat kita melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 menguat 5,4 persen, dari sisi lain kita melihat risiko baru yang muncul dalam bentuk ketegangan geopolitik di Eropa yang telah menimbulkan banyak sekali dampak negatif," jelas Sri Mulyani.

Kendati demikian, Sri Mulyani cukup bangga dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 sebesar 5,4 persen secara tahunan. Menurut dia, hal tersebut tentu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi di beberapa negara lainnya.

Pemerintah pun memiliki target agar Indonesia dapat menjadi negara high income pada 2045. Adapun upaya mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama DPR menyusun Rancangan Undang-Undang terkait Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Pengembangan dan penguatan sektor keuangan melalui RUU P2SK diharapkan dapat menghasilkan sektor keuangan yang dalam, inovatif dan efisien, inklusif, dan dapat dipercaya serta lebih kuat dan stabil.

Tak hanya itu, Sri Mulyani memastikan, pemerintah berupaya menjaga masyarakat melalui berbagai instrumen fiskal. "Ini adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Maka itu saya ingin mengajak semua profesi keuangan untuk menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional," tegasnya.


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.