Menhub RI Dukung Percepatan Transisi Kendaraan Listrik Dimulai dari Sepeda Motor

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi. (foto: liputan6.com)

JAKARTA –- Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mendukung upaya percepatan transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang dimulai dari sepeda motor. Saat ini pemerintah menargetkan sebanyak dua juta sepeda motor listrik di Indonesia pada 2025.

“Jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia sekitar 133 juta lebih. Sekarang ada lima juta permintaan setahun, bahkan sebelum pandemi ada 10 juta. Jadi pasarnya banyak sekali dan ini bisa menjadi game changer yang bisa mempercepat transisi ini,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (4/10/2022).

Budi mengungkapkan, negara-negara di dunia sepakat untuk menurunkan kadar emisi sebesar 29 persen pada 2030 dan zero emisi pada 2060. Target tersebut bukanlah target yang ringan. “Namun saya meyakini ada suatu equilibrium (titik keseimbangan baru) yang datang lebih cepat dengan adanya sinergi dan kolaborasi dari pemerintah, perguruan tinggi, pelaku industri, dan masyarakat,” ucapnya.

Budi menegaskan hal utama yang harus diperhatikan dan ditingkatkan adalah kualitas baterai dan memperbanyak stasiun pengisian atau tempat penggantian baterai yang bisa didapatkan dengan mudah. Begitu juga dengan kualitas mesin dari kendaraan listrik.

Semakin banyak pengguna sepeda motor listrik akan menyehatkan bumi dari polusi udara. Selain itu juga diharapkan dapat membantu mengurangi subsidi energi BBM yang mencapai Rp 502 triliun. “Kita harapkan subsidi ini akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik. Uang yang tadinya untuk subsidi BBM, bisa kita gunakan untuk membangun bangsa ini,” jelas Budi.

Budi mengapresiasi upaya yang dilakukan Staf Khusus Presiden (SKP) Diaz Hendropriyono bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk mendorong percepatan implementasi penggunaan kendaran listrik secara massal di Indonesia. Budi memastikan pemerintah sudah mendorong dengan regulasi, perguruan tinggi dengan penelitian, dan pelaku industri melaksanakan dengan masif dan memproduksi kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis dan dengan kualitas yang baik.

Sejumlah regulasi dan kebijakan telah dikeluarkan oleh Kemenhub dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Selain itu, juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

“Kami mendorong Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) secara gratis agar memberikan suatu kemudahan-kemudahan dan saat ini sudah ada sekitar 28 ribu SRUT kendaraan listrik yang kita selesaikan,” jelas Budi.

Pada kesempatan yang sama, SKP Diaz Hendropriyono mengatakan, di Indonesia lebih banyak sepeda motor daripada mobil. Selain itu, harga motor listrik juga dapat lebih bersaing karena lebih banyaknya produsen kendaraan tersebut.

“Sudah ada 35 perusahaan motor listrik dibandingkan hanya 3 perusahaan mobil dan yang terakhir harganya juga lebih bersaing untuk motor. Artinya, untuk memenuhi target presiden yaitu dua juta motor, dan juga kendaraan energi listrik di 2025, kita bisa mendorong pengadopsian motor listrik,” tegas Diaz. 


(als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.