Lagi, Bocah Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

Seorang anak Palestina (kiri) dan ayahnya memegang bendera Palestina di tengah penjajahan Israel. (foto: pixabay).


RAMALLAH -- Seorang anak laki-laki Palestina berusia 12 tahun, Mahmoud Samoudi, meninggal dunia pada Senin (10/10/2022) setelah ditembak oleh pasukan Israel dalam serangan di Tepi Barat. Samoudi tewas akibat luka tembakan di perut selama operasi militer Israel di Jenin.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin (10/10/2022), para pria membawa jenazah Samoudi yang dibungkus dengan bendera Palestina. Para pelayat berkumpul mengiringi Samoudi ke peristirahatan terakhirnya.

Militer Israel menyatakan, pasukannya terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata setelah kerusuhan berkembang selama operasinya di wilayah pendudukan Tepi Barat. Israel akan menyelidiki kematian bocah tersebut.

Lebih dari 100 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat telah tewas tahun ini, termasuk anak-anak. Sebagian besar tewas sejak akhir Maret 2022 ketika Israel melancarkan operasi militer menyusul serentetan serangan jalanan yang fatal oleh warga Palestina di kota-kota Israel yang menewaskan 19 orang.

Militer Israel juga menggelar operasi menjelang pemilihan umum 1 November 2022.  Militer Israel menyatakan serangan yang terjadi hampir setiap hari di wilayah pendudukan Tepi Barat adalah bagian dari operasi kontra-terorisme yang bertujuan untuk mencegah serangan Palestina.

Otoritas Palestina telah mengutuk serangan itu. Otoritas tersebut menggambarkan serangan militer Israel sebagai tindak kejahatan terhadap warga Palestina yang telah hidup di bawah kekuasaan Israel selama beberapa dekade.

Pada Senin (10/10/2022), Kementerian Luar Negeri Palestina telah mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres agar memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak Palestina. Dalam surat itu disebutkan, sejak Januari 2022, Israel telah membunuh lebih dari 44 anak-anak Palestina yang masih di bawah umur. Militer Israel diduga dengan sengaja membidik tubuh bagian atas anak-anak itu.

Namun, Militer Israel menolak tuduhan sengaja menargetkan anak-anak. Para zionis itu berkilah, pasukannya mengambil tindakan penembakan sesuai dengan prosedur operasional yang selaras dengan hukum internasional.


(als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.