Kapolri Jadikan Teddy Minahasa Kapolda Jatim, Pemerhati Kamtibmas: Keputusan yang Tepat

Direktur Eksekutif Moya Institute. (foto: dok.pri)

JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Dr Nico Afinta. Keputusan itu diambil pasca-tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menelan 131 korban jiwa, pekan lalu.

Sebagai gantinya, Kapolri Sigit 'menggeser' Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Teddy Minahasa Putera, menempati kursi Semeru-1 (Kapolda Jatim).

Promosi dari Sumbar ke Jatim ini disambut baik pemerhati kamtibmas, Hery Sucipto. Menurutnya, keputusan menempatkan Irjen Pol Teddy sebagai Kapolda Jatim sebagai keputusan yang tepat.

"Irjen Teddy sangat berpengalaman sebagai Kasatwil. Lulusan Akpol '93 ini pernah jadi Kapolda Banten, Wakapolda Lampung, terakhir Kapolda Sumbar. Jadi lengkap pengalaman kewilayahan," ujar Hery kepada Gebrak.id, di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Kelebihan lain yang dapat menunjang adalah Irjen Teddy pernah menjadi Kapolres Malang sehingga paham betul kultur dan tantangan yang dihadapi di Kota Malang dan sekitarnya, juga Jatim pada umumnya.

"Pengalaman itu sangat penting untuk membantu Irjen Teddy saat memimpin Jatim nantinya dan khususnya dalam menuntaskan tragedi Kanjuruhan," jelas Hery.

Direktur Eksekutif Moya Institute ini berharap besar pada kepemimpinan Irjen Teddy di Jawa Timur mengingat dinamika di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut sangat dinamis. Gejolak, lanjut dia, kerap terjadi meski itu masih dalam kewajaran.

Hery menambahkan, kedekatan antara Irjen Teddy dengan Kapolri Sigit juga membantu memudahkan dalam koordinasi dan menjalankan tugas.

"Irjen Teddy dan Jenderal Sigit sama-sama pernah bertugas di Istana. Teddy menjadi ajudan Wapres JK dan Sigit menjadi ajudan Presiden RI Jokowi. Jadi mereka sudah kompak lama dan sudah terbiasa komunikasi/koordinasi sesama ajudan," tegas Hery.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.