Capres 2024, Survei LSI Denny JA: Ganjar-Airlangga Lebih Baik dari Prabowo-Puan

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby. (foto: rmol.id/net)


JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai PDIP lebih baik berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dengan demikian, PDIP bisa mencapreskan kadernya sebagai calon presiden.

"Kalau paketnya Prabowo-Puan maka PDIP hanya mendapatkan cawapres, yaitu cawapresnya Puan. Ini akan jadi problem bagi PDIP," kata Adjie secara daring, Senin (10/10/2022)

Menurut Adjie, coattail effect atau istilah umum yang merujuk kepada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting atau tersohor, akan dirasakan jika partai mengusung kadernya sebagai capres. PDIP, lanjut dia, bakal sulit mengangkat suaranya jika hanya mencalonkan kadernya sebagai cawapres.

"Maka lebih baik pilihan PDIP adalah bukan cawapres. Tokoh yang dicapreskan oleh partai kemudian bisa mengangkat suara partai maka lebih baik pilihan PDIP adalah bukan cawapres," jelas Adjie.

Sebelumnya, Adjie mengatakan, pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto paling banyak disukai pemilih. Hal tersebut merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA yang dirilis pada Senin (10/10/2022). "Dari beberapa nama yang kami uji, Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto adalah pasangan capres cawapres paling populer atau paling disukai dengan elektabilitas tertinggi di angka 30 persen."

Disusul dengan pasangan Prabowo-Anies Baswedan dengan 14,8 persen. Kemudian Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 13,4 persen. Prabowo-Sandiaga Uno dengan 11, 5 persen. "Jadi ini adalah jawaban ketika ditanya mana capres-cawapres yang paling disukai, ini bukan yang dipilih, yang paling disukai. Artinya ini menjadi favorit pemilih," tegas Adjie.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.