Buya Ahmad Syafii Maarif Terima Anugerah Kebudayaan dari Gubernur Sumbar

Wakil Gubernur Sumbar Dr. Ir. Audy Joinaldy, Datuak Rajo Pasisia Alam, menyerahkan langsung piagam penghargaan kepada keluarga Ahmad Syafii Maarif bertempat di Panggung Utama Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Propinsi Sumbar pada Sabtu (1/10/2022) malam. (foto: dokpri)
 

JAKARTA -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah memberikan Anugerah Kebudayaan Kategori Pelestari kepada Ahmad Syafii Maarif di Padang pada Sabtu (1/10/2022). Piagam penghargaan ini diterima langsung oleh perwakilan keluarga Ahmad Syafii Maarif yang langsung hadir dari Jakarta yaitu Dr Asmul Khairi.

Melalui Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 430/715/2022 yang ditandatangani oleh Mahyeldi, piagam ini diserahkan bertepatan dengan Hari Jadi ke-77 Provinsi Sumbar.

Anugerah Kebudayaan ini diberikan kepada Ahmad Syafii Maarif atas dedikasinya di bidang kebudayaan.

Wakil Gubernur Sumbar Dr. Ir. Audy Joinaldy, Datuak Rajo Pasisia Alam, menyerahkan langsung piagam penghargaan kepada keluarga Ahmad Syafii Maarif bertempat di Panggung Utama Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Propinsi Sumbar pada Sabtu malam.

Ahmad Syafii Maarif yang lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, pada 31 Mei 1935, adalah tokoh nasional yang pernah menjadi Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah dan wafat di Yogyakarta pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB.

Presiden RI Joko Widodo yang turut serta menshalatkan jenazah Ahmad Syafii Maarif di Mesjid Gede, Keraton Yogyakarta, mengantarkan langsung menuju mobil jenazah yang menghantarkan almarhum ke Pemakaman Husnul Khatimah, Kulonprogo, Yogyakarta pada hari ini juga.

Bersama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) pada Senin (19/9/2022), Pemda Kabupaten Sijunjung telah meresmikan Museum Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif di Calau, Nagari Sumpur Kudus Selatan.

"Direncanakan pada Oktober 2022 ini di Yogyakarta pun akan diresmikan “Serambi Buya Syafii Maarif”," ujar Deni Asy’ari selaku Direktur PT Syarikat Cahaya Media beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari topsumbar.co.id.

Di samping aktif di Muhammadiyah hingga akhir hayatnya, Ahmad Syafii Maarif juga dikenal sebagai dosen, jurnalis, aktivis, sejarawan, ulama, cendekiawan, dan negarawan.

Berbagai julukan juga diberikan kepada Ahmad Syafii Maarif semasa hidupnya, mulai dari 3 Pendekar Dari Chicago, Buya, Cendekiawan Muslim, Muadzin Bangsa, hingga Guru Bangsa. Sebagai penulis produktif, semenjak 1975 hingga 2021 tercatat tak kurang dari 15 karya tulis yang telah dibukukan Ahmad Syafii Maarif.

Pada 2008, Ahmad Syafii Maarif juga menerima penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina.

Berbagai profesi pun pernah digeluti oleh Buya, demikian Ahmad Syafii Maarif akrab disapa, mulai dari guru ngaji, pelayan toko kain, berdagang, guru honorer, anggota PWI hingga Redaktur Suara Muhammadiyah.

Di Kampus UMSB telah berdiri sebuah gedung Auditorium Ahmad Syafii Maarif sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.

Di Muaro Sijunjung juga telah dibangun Gedung Dakwah Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (GDM-ASM) sebagai kantornya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) sekaligus nantinya menjadi lokasi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).


(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.