Menkeu RI Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara G20
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani. (foto: detik.com)
JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan kinerja ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara di Asia Tenggara (ASEAN) bahkan negara-negara G20. Hal ini terlihat dari perolehan produk domestik bruto (PDB) pada tahun lalu yang bisa menyentuh level normal seperti sebelum pandemi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia bertahan di tengah guncangan yang terjadi akibat imbas pandemi Covid-19.
“Banyak negara G20, ASEAN, dan negara lainnya belum mampu memulihkan PDB-nya. Kita termasuk sedikit negara yang pada 2021, sudah bisa GDP-nya, ekonominya melewati masa pre-pandemi, yaitu 2019, bahkan pertengahan tahun, itu luar biasa," ujar Menkeu seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan RI, Jumat (23/9/2022).
Menurut Sri Mulyani, banyak negara Asia Tenggara bahkan negara G20 yang ekonominya belum pulih dari masa sebelum pandemi. "Bahkan sampai hari ini belum mencapai atau pulih ekonominya melewati kondisi pre-pandemi," ucapnya.
Sri Mulyani menyebut prestasi ini tak terlepas dari peran dari kementerian/lembaga, dan para kepala daerah dalam mengelola anggaran yang didapatkannya sehingga mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun kebijakan yang diambil saat pandemi Covid-19 merupakan banyaknya realokasi anggaran untuk menangani pandemi.
Tak hanya soal PDB, Sri Mulyani mengungkap ada prestasi lainnya. Misalnya, dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai cukup baik dibanding negara-negara di dunia.
"Negara yang dianggap relatif sangat baik dalam penanganan Covid-19, itu luar biasa, Presiden Jokowi sampai seluruh menteri dan pimpinan daerah, kepala daerah, menteri dan lembaga yang luar biasa menangani Covid-19 untuk negara sebesar kita, geografis yang rumit dan Indonesia termasuk yang relatif baik," jelasnya.
Dalam hal ini, menurut Sri Mulyani, capaiannya bisa dilihat dari sisi jumlah kasus yang terus membaik, jumlah vaksinasi, dan kemampuan dalam menangani pasien yang terkena Covid-19.
"Kita juga prestasi ketiga dan ini berhubungan dengan APBN APBD, menggunakan instrumen APBN relatively prudent, yaitu untuk menangani Covid 19 memulihkan ekonomi, defisit, dan tambahan utang negara itu relatif sangat modest dibandingkan negara-negara lain di dunia,” ucap Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengisahkan kalau ada negara yang bisa defisitnya dua digit, sekitar 10 sampai 15 persen, bahkan ekonominya pun saat ini belum pulih. Pada 2021, Indonesia mampu mengatur hal tersebut lebih baik dengan berkisar di bawah lima persen atau 1,6 persen di atas GDP 2019.
Sri Mulyani mengeklaim, Indonesia merupakan negara terbaik dalam menangani pandemi Covid-19. Mulai dari jumlah kasus, jumlah vaksinasi, hingga kemampuan merawat masyarakat yang terjangkit virus. "Tantangannya sungguh luar biasa banyak, kita belajar dari pandemi ini. Namun kalau dilihat output dan outcome-nya, Indonesia adalah negara yang relatif sangat baik dalam penanganan Covid-19," jelasnya.
(dpy)
Post a Comment