Meniru Gus Dur, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Luncurkan Buku Guyon Maton

Prof Abdul Mu'ti memegang buku karya terbarunya Guyon Maton: Lucu Bermutu ala Muhammadiyin bersama artis Ramzi. (foto: dokpri)

JAKARTA -- Menjadi orang lucu di Muhammadiyah bisa dibilang merupakan sebuah anomali atau minoritas. Kebanyakan, orang Muhammadiyah dikenal sebagai sosok yang serius.

Tapi tidak dengan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti yang meluncurkan buku berjudul "Guyon Maton: Lucu Bermutu ala Muhammadiyin". Peluncuran buku tersebut dilakukan di Aula PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Dengan tujuan mencairkan suasana, terlebih dengan banyaknya isu dan berita negatif yang ada di Indonesia saat ini, diharapkan terbitnya buku tersebut bisa membawa angin segar. Sehingga, masyarakat bisa sedikit menjaga kesehatan mental.

"Buku ini adalah kumpulan dari berbagai ceramah saya di beberapa forum. Penerbitan buku ini juga sebetulnya permintaan dari pengikut di Instagram, Twitter, maupun Facebook saya, yang minta agar dikompilasikan. Jumlahnya ada banyak sebetulnya, tapi hanya dipilih 54, sesuai dengan umur saya," kata Abdul Mu'ti.

Tak hanya pada jumlah isi cerita di buku, ternyata angka tersebut juga digunakan sebagai harga yang dipatok untuk penjualan, yaitu Rp 54 ribu.

Terkait anekdot atau cerita singkat dan lucu yang tertulis di buku maupun yang ia sampaikan saat mengisi kegiatan, disebut berasal dari cuilan kisah nyata atau hasil spontanitas.

Humor disebut sebagai bagian dari cara seseorang membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Di sisi lain, humor juga bisa menjadi cara seseorang untuk melawan. Abdul Mu'ti menyontohkan sosok Gus Dur, yang kerap melontarkan humor di keseharian dan melahirkan sejumlah buku humor, misalnya yang berjudul Melawan Melalui Lelucon dan diterbitkan Tempo.

"Gus Dur juga banyak sekali cerita tentang agama, namun tidak banyak yang tersinggung karena beliau menyampaikan dengan ketulusan, bukan untuk mencela. Orang Indonesia terkenal dengan lucunya, segala sesuatu bisa dijelaskan dengan cara yang lucu," ucap Abdul Mu'ti.

Abdul Mu'ti pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, termasuk dari pihak di dalam penerbit. Para pihak itu yang tergabung, seperti ilustrator dan editornya, merupakan anggota muda dari Muhammadiyah.

Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto dan Prof Abdul Mu'ti/kanan (foto dok.pri)


Buku tersebut diterbitkan melalui Penerbit IBTimes.ID/PT Litera Cahaya Bangsa, bekerja sama dengan Sekretariat Kantor PP Muhammadiyah. Founder IBTime Azaki Khoirudin menyatakan, pihaknya terkenal sebagai media keislaman yang fokus menyuarakan narasi Islam wastahiyah dan artikel yang agak serius.

"Tetapi kali ini kami menerbitkan buku guyon maton. Buku ini diterbitkan karena dua alasan. Pertama alasan subjektif, dalam rangka 54 tahun Pak Abdul Mu'ti," ujar Azaki.

Azaki menyebut buku ini berisi tentang humor atau guyonan yang biasa disampaikan dalam ceramah ilmiah, pengajian, maupun media sosial. Hal-hal tersebut lantas dihimpun oleh pihak penerbit.

Buku Guyon Maton ini pun disebut berisi 54 cerita-cerita lucu tersebut. Istimewanya, angka 54 ini disesuaikan dengan usia dari Prof Abdul Mu'ti itu sendiri. "Semoga beliau terus sehat, produktif, dan mencerahkan semesta," kata Azaki berharap.

Beberapa tokoh turut menghadiri kegiatan peluncuran buku Guyon Maton, termasuk Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (tiga dari kanan) dan Direktur Moya Institute Hery Sucipto (kanan). (foto: dokpri)


Beberapa tokoh turut menghadiri kegiatan peluncuran buku ini. Antara lain, Ketua PP Muhammadiyah Hadjriyanto Y Thohari, Duta Besar Ukraina untuk RI Vasyl Hamianin, mantan Duta Besar Korea Selatan HE Umar Hadi, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto, serta aktor Ramzi.


 

(als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.