Masyarakat Diingatkan untuk Awasi Penyaluran BLT BBM Rp 600 Ribu

Bansos BLT/ilustrasi (foto: pixabay)

SURABAYA -- Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Malang Raya, Wildan Syafitri menyatakan, bantuan sosial (bansos) berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu sebagai langkah antisipatif atas kenaikan harga BBM subsidi. Ia menilai itu sebagai langkah tepat.

Menurut Wildan, kenaikan harga BBM bersubsidi adalah suatu kebijakan yang sangat berat, tetapi merupakan pilihan terbaik yang harus dilakukan.

"Mengingat beban subsidi itu cukup besar sementara akibat dari krisis global, krisis energi, ini menyebabkan harga minyak tidak bisa dikontrol," kata Wildan di Surabaya, seperti dikutip dari Republika, Jumat (2/9/2022).

Wildan mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi sudah pasti akan mendorong inflasi yang diikuti naiknya harga kebutuhan pokok sehingga memberatkan masyarakat. Maka dari itu, pemerintah menyiapkan kebijakan pemberian kompensasi berupa BLT.

Penyaluran BLT, lanjut Wildan, harus benar-benar diawasi bersama agar tidak salah sasaran dan bisa menimbulkan permasalahan baru. "Kemudian kita awasi juga potensi-potensi inflasi yang lain, misalnya kerawanan pangan, kemudian kenaikan harga pangan," ucapnya.

Wildan menjelaskan, kenaikkan harga BBM biasanya berakibat pada persistensi inflasinya mencapai enam bulan. Ia pun berharap kenaikan harga BBM ini tidak secara langsung menurunkan pertumbuhan perekonomi yang sebelumnya sempat hancur dihantam pandemi Covid-19.


(als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.