Makalah Terakhir Prof Azyumardi yang tak Sempat Disampaikan di Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Malaysia
![]() |
Prof Azyumardi Azra. (foto: rmol.id) |
JAKARTA -- Prof Azyumardi Azra sudah menyiapkan makalah pada Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada Sabtu, 17 September 2022. Namun, takdir berkata lain, Prof Azyumardi tak sempat menyampaikan makalahnya karena sakit dan kemudian meninggal dunia di Rumah Sakit Selangor, Malaysia, Minggu, 18 September 2022, sekitar pukul 11.45 WIB, dalam usia 67 tahun.
Jenazah Ketua Dewan Pers sekaligus Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, itu tiba di Indonesia dari Malaysia pada Senin (19/9/2022). Rencananya, jenazah akan dibawa ke Kampus UIN terlebih dahulu untuk disemayamkan, lalu ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan.
Prof Azyumardi diketahui menerima Piagam Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Agustus 2005. Penghargaan itu diperoleh saat menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan adanya penghargaan itu, almarhum bisa dimakamkan di TMP Kalibata.
Sebelumnya, Prof Azyumardi dikabarkan wafat pada Ahad (18/9/2022) sekira pukul 11.30 WIB atau 12.30 waktu Malaysia. Pihak RS Serdang, Selangor, Malaysia mengonfirmasi bahwa almarhum mengalami kelainan pada jantung.
Prof Azyumardi lahir lahir 4 Maret 1955. Selain Guru Besar Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, saat meninggal ia masih menjabat Ketua Dewan Pers Republik Indonesia (2022-2025).
Sebelumnya, Prof Azyumardi pernah menjadi Staf Khusus Wakil Presiden RI untuk Bidang Reformasi Birokrasi (19 Januari 2017 20 Oktober 2019); anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan kehormatan (GTK) Sekretaris Militer Presiden RI (2014-2019, 2019-2024); Direktur Sekolah PascaSarjana UIN Jakarta (2007-2011, 2011-2015). Dia juga pernah bertugas sebagai Deputi Kesra pada Sekretariat Wakil Presiden RI (April 2007-20 Oktober 2009). Sebelumnya dia adalah Rektor LAIN/UIN Syarif Hidayatullah selama dua periode (IAIN,1998-2002, dan UIN, 2002-2006).
Memperoleh gelar MA (Kajian Timur Tengah), MPhil dan PhD (Sejarah/Comparative History of Muslim Societies) dari Columbia University, New York (1992) with distinction, Mei 2005 dia memperoleh DR HC dalam buwane letters dari Carroll College, Montana, USA. Dia juga guru besar kehormatan Universitas Melbourne (2006-2009). Selain itu dia juga anggota Dewan Penyantun, Penasihat dan guru besar tamu di beberapa universitas di mancanegara; dan juga lembaga riset dan advokasi demokrasi internasional.
Prof Azyumardi telah menerbitkan lebih 44 buku dan puluhan artikel dalam bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Italia, dan Jerman.
Prof Azyumardi juga mendapatkan berbagai penghargaan: The Asia Foundation Award 50 tahun The Asia Foundation (2005); Bintang Mahaputra Utama RI (2005), gelar CBE (Commander of the Most Excellent Order of British Empire) dari Ratu Elizabeth, Kerajaan Inggris (2010); MIPI Award', Masyarakat Imu Pemerintahan Indonesia (MIPI, 2014); 'Commendations' Kementerian Luarnegeri Jepang (2014): Fukuoka Prizy 2014 Jepang (2014); Cendekiawan Berdedikasi' Harian Kompas (2015): 'Penghargaan Achmad Bakrie' (2015): 'LIPI Sarwono Award' (2017); bintang pemerntah Jepang The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star' diserahkan Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Shinzo Abe di Imperial Palace, Tokyo, Jepang (2017).
Selain itu, dia termasuk "The 500 Most Influential Muslim Leaders (2009) dalam bidang Scholarly (kesarjanaan/keilmuan), Prince Waleed bin Talal Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University, Washington DC dan The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Amman, Yordania, di bawah pimpinan Prof John Esposito dan Prof Ibrahim Kalin.
(dkd)
Makalah terakhir Prof Azyumardi Azra:
Post a Comment