Cuma Habibie, Presiden RI yang tak Pernah Naikan Harga BBM

Presiden ketiga RI BJ Habibie. (foto: kompas/bahana patria gupta)

Oleh Zamroni, Salim Bawono, Kumoro Komaidi Notonegoro *)

Hampir setiap presiden di Indonesia pernah berada dalam posisi sulit terkait harga bahan bakar minyak (BBM). Cuma Presiden Ketiga RI, BJ Habibie, yang tak sempat membuat kebijakan untuk menaikkan harga BBM karena mungkin berkuasanya terlalu singkat, 18 bulan.  

Bung Karno yang berkuasa pada 18 Agustus 1945 sampai 12 Maret 1965, pernah tiga kali mengubah harga BBM bersubsidi dalam rentang waktu November 1965 hingga Februari 1966. Selama 32 tahun berkuasa, Presiden Soeharto tercatat 20 kali menyesuaikan harga BBM bersubsidi.

Di era reformasi, Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur, 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001, enam kali harga BBM naik dalam dua tahun kepemimpinannya.

Presiden Megawati Soekarnoputri, selama tiga tahun memimpin, 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004, 15 kali menyesuaikan harga BBM: dua kali menurunkan harga premium, dan enam kali menurunkan harga solar.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 20 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2014, empat kali menaikkan harga premium, dan tiga kali menurunkannya. Solar, empat kali naik dan dua kali turun.  

Presiden Jokowi yang berkuasa pada 20 Oktober 2014 hingga sekarang, belum genap sebulan memimpin, menyampaikan sendiri informasi terkait kenaikan harga BBM kepada publik. Padahal sebelumnya, pengumuman kenaikan harga biasa dilakukan oleh Menteri ESDM, baru ketika terjadi penurunan harga presidennya yang tampil. Jokowi juga menjadi presiden pertama yang mengeluarkan kebijakan tak populer, menghapus subsidi untuk premium.

Hingga 3 September 2022, Jokowi telah lima kali menyesuaikan harga BBM. Berikut ini rinciannya:  

18 November 2014: Premium Rp 8.500,  Solar Rp 7.250
1 Januari 2015: Premium Rp 7.600,  Solar Rp 7.250
5 Januari 2016: Menurunkan harga Premium dan solar
1 April 2022: Pertalite Rp 7.650, Solar Rp 5.150
3 September 2022: Pertalite Rp Rp 10 ribu, Solar Rp 6.800


*) Peneliti The Habibie Center

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.