Charles Janji Teladani Ratu Elizabeth II Saat Diproklamasikan Jadi Raja Inggris

Raja Charles III dan permaisurinya, Camilla (kiri) dari Kerajaan Inggris. (foto: ap/victoria jones)
AP/Victoria Jones

Baca artikel CNN Indonesia "LIVE REPORT: Proklamasi Raja Charles III" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220910152622-134-846032/live-report-proklamasi-raja-charles-iii.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
AP/Victoria Jones

Baca artikel CNN Indonesia "LIVE REPORT: Proklamasi Raja Charles III" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220910152622-134-846032/live-report-proklamasi-raja-charles-iii.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

LONDON -- Raja Charles III berjanji untuk meneladani mendiang ibunya saat dia diproklamasikan secara resmi sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris. Proklamasi itu dilakukan dalam upacara bersejarah yang menampilkan tradisi berabad-abad dan arak-arakan terompet.

Mangkatnya Ratu Elizabeth II dalam usia 96 tahun pada Kamis (8/9/2022), diikuti dengan beberapa hari berkabung dan pemakaman kenegaraan yang akan digelar dalam sepekan ke depan.

Charles III, 73 tahun, segera melanjutkan peran ibunya pada Kamis. Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan politikus, uskup, dan pegawai negeri senior dengan kostum heraldik tradisional akan memproklamasikan suksesinya pada Sabtu (10/9/2022).

Dewan tersebut, yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan bertugas memberi masukan kepada kerajaan, beranggotakan para penasihat, termasuk putranya dan pewaris takhta, William, istrinya Camilla, dan Perdana Menteri baru Liz Truss yang menandatangani proklamasi.

Enam mantan perdana menteri, para uskup senior dan sekumpulan politikus meneriakkan "God Save The King" ketika pengumuman Charles III sebagai raja disetujui.

"Saya sangat menyadari warisan besar dan tugas ini, dan tanggung jawab besar kedaulatan kini diserahkan kepada saya," kata Charles III dilansir Reuters seperti dikutip Antara, Senin (12/9/2022). "Dalam memenuhi tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti teladan yang menginspirasi dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan mencapai perdamaian, keharmonisan dan kesejahteraan rakyat di kepulauan ini dan di wilayah Kerajaan Inggris di seluruh dunia."

Kemudian, di atas sebuah balkon yang menghadap lapangan Friary Court di Istana St James, David White, sebagai Garter King of Arms, membacakan proklamasi itu dengan diiringi suara terompet.

"Ketika Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ampunan-Nya, mendiang wanita berdaulat kita Ratu Elizabeth II yang diberkati dan dikenang secara mulia, dengan kematiannya mahkota Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara hanya berhak diserahkan kepada Pangeran Charles Philip Arthur George," kata White, memproklamasikan.

Para serdadu berseragam tradisional merah tua meneriakkan "hip, hip, hurrah" ketika White meminta tiga sorakan bagi sang raja.

Ratusan warga diizinkan masuk ke lapangan untuk menyaksikan upacara itu, termasuk anak-anak kecil yang duduk di pundak orang tua mereka, seorang wanita yang memegang bunga, dan seorang lansia yang duduk di kursi rodanya.

Charles III adalah raja ke-41 dalam silsilah Raja Normandia William Sang Penakluk yang merebut takhta Inggris pada 1066. Upacara pada Sabtu itu meneruskan tradisi proklamasi sejak ratusan tahun lalu untuk mengumumkan raja dan ratu baru dan menjadi proklamasi pertama yang disiarkan di televisi.

Bagi kebanyakan warga Inggris, menyaksikan acara itu menjadi pengalaman pertama karena Elizabeth II adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang pernah mereka kenal. Charles baru berusia tiga tahun ketika ibunya dinobatkan sebagai Ratu Kerajaan Inggris pada 1952 silam.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.