Tak Suka Terkungkung Jadi Alasan Miing Bagito Pilih Gabung Partai Gelora

Dedi Gumelar alias Miing Bagito (foto: instagram).

JAKARTA -- Dedi Gumelar atau yang biasa akrab disapa Miing Bagito memutuskan gabung ke Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Sebelum bergabung ke Partai Gelora, Dedi sudah malang-melintang di sejumlah partai politik (parpol).

Dedi sebelumnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pendiri grup lawak Bagito ini pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.

Pada Pilkada 2015, Dedi maju sebagai calon Wakil Bupati Karawang mendampingi Akhmad Marjuki. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, dan PBB, namun kalah.

Dedi lalu bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan mencalonkan diri menjadi caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Banten I pada Pemilu 2019 tapi gagal karena hanya mendapat 45.669 suara.

"Begini ya, saya termasuk orang yang tidak suka terkungkung dalam feodalisme secara budaya, yang menarik partai ini nggak ada dewan syuro, pasti nggak ada yang atur artinya teman-teman bisa berunding sendiri. Ini menarik," kata Dedi kepada awak media dalam acara diskusi daring, Rabu (3/8/2022).

Dedi menilai meskipun Partai Gelora tak jauh berbeda dengan partai lain yang secara hierarki terdiri dari ketua umum dan sekjen, namun secara psikologis ia memandang di Partai Gelora lebih menjunjung kesetaraan.

"Secara psikologis lebih equal gitu. Bukan berarti kita berhak dalam tanda kutip kalau anak Betawi bilang, ngelunjak atau apa tapi tidak, tapi lebih kita punya kreativitas, punya kemerdekaan berpikir itu bisa disampaikan," jelas Dedi. "Karena esensinya bagi seseorang bisa berkarya, bisa berkarier, bisa apa saja baik sosial-budaya, sosial-politik esensinya kemerdekaan. Ketika kemerdekaan terkungkung itu agak sulit. Sehebat apapun orang berpikir belum tentu bisa sama dengan orang lain." 


Selain itu, politisi usia 64 tahun ini juga mengaku sudah berkawan cukup dekat dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Dirinya merasa memiliki ikatan emosional dengan Partai Gelora.

"Saya kira ini bisa menjadi arah baru untuk terlibat dalam perjuangan memperbaiki. Jadi yang menarik buat saya tidak membicarakan masa lalu siapapun dia yang ada di belakang itu, tapi berpikir ke depan dengan siapa dia bersama. Ini jadi penting buat saya," tegas Dedi.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.