Moya Institute: Pasca-Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Harus Bawa Polri Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto. (foto: Moya Institute)

JAKARTA -- Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto memberikan tanggapan atas kelanjutan proses penegakan hukum dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Irjen Pol Ferdy Sambo. Ia mengapresiasi sikap tegas dan iktikad baik Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang melakukan bersih-bersih internal dari anasir yang mengganggu dan merusak nama baik institusi Polri.

"Itu penting dan diperlukan untuk menumbuhkan dan mengembalikan public trust akibat ulah mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir Josua," ujar Hery dalam siaran persnya yang diterima Gebrak.id, Selasa (30/8/2022).

Menurut Hery, Kapolri memang harus berani mengambil tindakan radikal terukur untuk menyelamatkan institusi dari kerusakan massif. "Termasuk menata kembali organisasi dari tingkat pusat (Mabes Polri) hingga polda, polres, dan polsek agar serentak bersama meraih empati, simpati, dan kepercayaan masyarakat," jelasnya.

Momentum baik ini, lanjut Hery, juga harus digunakan Kapolri dalam penegakan hukum terhadap para tersangka pembunuhan Brigadir Josua dan mengungkap sampai tuntas. "Kapolri jangan pernah ragu melakukan reformasi internal Polri," tegas Hery yang juga merupakan Fungsionaris Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.

Hery selanjutnya menyarankan agar Kapolri mampu membawa institusi Polri pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. "Kebersamaan dan sinergi, baik jajaran pimpinan maupun anggota Polri diperlukan agar capaian penuntasan kasus Brigadir Josua dapat dilakukan sesuai rencana, yakni diharapkan Oktober 2022 mendatang sudah selesai," kata dia menegaskan.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.