Mahfud MD: Pemerintah Komitmen Sediakan Anggaran untuk Pemilu 2024, Asalkan Rasional

Menko Polhukam Mahfud MD (foto: tvonenews.com)

JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pemerintah memiliki komitmen untuk menyediakan seluruh biaya yang diperlukan dalam Pemilu 2024. Asalkan biaya penyelenggaraan pemilu rasional.

"Sebenarnya berapa pun biayanya asal rasional. Tingkat rasionalitas biaya itu dibicarakan bersama antara KPU, DPR, pemerintah. Itu kemudian yang akan dibiayai oleh pemerintah dan disepakati. Persoalan selama ini sepertinya lambat, itu soal prosedur saja kalau yang sudah disepakati tahun 2022, oke," kata Mahfud usai memimpin Rapat Badan Peradilan Khusus Pemilu di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Rapat itu dihadiri oleh Menkumham Yasonna H Laoly, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, perwakilan Bawaslu, Dirjen Anggaran Kemenkeu, dan beberapa pejabat terkait. Dalam tayangan video dari Humas Kemenko Polhukam, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Mahfud menyebutkan bahwa Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjamin bahwa pemerintah akan mengeluarkan anggaran Pemilu tersebut sejauh prosedurnya itu sudah dipenuhi, seperti ada pembaharuan atau revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

"Lebih baik masyarakat bergembira sajalah bahwa pesta demokrasi ini akan dilaksanakan betul. Tidak akan terganggu atau terhenti prosesnya, misalnya, hanya karena biayanya tidak lancar. Itu jaminan pemerintah bahwa biaya akan disediakan," jelas Mahfud.

Namun, lanjut Mahfud, anggaran yang disediakan itu menyangkut hal-hal yang pokok saja dalam penyelenggaraan pemilu. Sementara hal yang tidak pokok, seperti pembangunan kantor, kenaikan honor, dan penambahan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) akan didiskusikan kembali. "Itu nanti kita diskusikan, apakah perlu bangun kantor dalam situasi seperti sekarang, honornya apa perlu seperti yang diusulkan misalnya 30 persen saja." 


Dana yang disetujui bersama KPU untuk pemilu mendatang sebesar Rp 1,24 triliun dan pencairan dana itu akan bertahap pada tahun 2022, 2023, dan 2024 karena sifatnya multiyears.

 

Menurut Mahfud, KPU akan segera melakukan langkah-langkah penyesuaian dengan kesepakatan dana itu sehingga nanti bisa secepatnya diproses. "Tapi sampai saat ini belum ada pekerjaan KPU yang terhenti karena tidak ada uang, itu belum ada. Semuanya berjalan karena anggaran rutinnya ada. Anggaran pemilu dalam arti pemungutan suara itu yang harus disiapkan dari sekarang," kata Mahfud menjelaskan.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.