Komisi III DPR Minta Polri Efektifkan Satker dan Lembaga Permanen Usai Bubarkan Satgasus

Anggota Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa (foto: dpr.go.id).

JAKARTA -- Keputusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) di tubuh Polri diapresiasi oleh Anggota Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa. Menurut Desmond, Satgasus selama ini justru melumpuhkan satuan kerja (satker) atau lembaga permanen yang telah dibentuk di tubuh Polri.

"Satgasus ini sebenarnya lembaga apa? Karena tak ada di Ttupoksinya dan pertanggungjawabannya kepada Kapolri seperti apa? Jadi menurut saya ini tidak dibenarkan karena lembaga seperti ini tidak permanen," ujar Desmond saat ditemui awak media, Jumat (12/8/2022).

Apalagi, yang lebih dikhawatirkan Satgasus seperti ini sangat mudah diselewengkan. Karena sejak awal Desmond menyebut sudah ada Satgasus yang tugasnya membackup kekuasaan, maka akan sangat mudah Satgasus atau oknum didalam Satgasus itu diperintahkan di luar dari tujuan awal satuan itu dibentuk. "Kalau urusan membackup kekuasaan, sudah pasti akhirnya kelembagaan kepolisian diselewengkan juga," jelasnya.

Maka di posisi ini, Desmond mengaku cukup prihatin dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ini. Karena beban ini muncul dari sebelum Jenderal Sigit menjadi Kapolri, akhirnya beban ini harus ia tanggung dan ia urai satu per satu. Sedangkan, papar dia, di internal Polri sendiri publik juga tahu berhadapan juga dengan senioritas dan lating angkatan pertemanan.

"Jadi siapa kawan dan siapa lawan sekarang juga tak jelas. Inilah kelambanan yang dihadapi Kapolri saat ini," ucap Desmond.

Karena itu Desmond cukup kagum dengan Kapolri yang berani membubarkan semua Satgasus itu. Sedangkan mungkin Satgasus itu selama ini, menurut dia, lebih banyak menjadi backup politik. "Mereka ini kayak pasukan khusus yang tidak jelas. Yang menurut saya mereka ini justru malah mengamputasi kelembagaan seperti Bareskrim dan Barharkam," jelasnya.

Desmond berpesan kepada Kapolri agar tetap berani membersihkan keburukan-keburukan lama di institusnya. Menurut dia, kasus Brigadir J ini akhirnya membuka tabir, banyak hal yang sebetulnya harus diperbaiki di institusi Polri. "Semoga Kapolri bisa menjaga citra Polri semakin bersih agar tidak semakin rusak di mata masyarakat," pesannya.

Satgasus yang sempat dikepalai Irjen Pol Ferdy Sambo menjadi sorotan publik. Pasalnya Ferdy Sambo yang menjadi Kasatgasus Merah Putih diduga memiliki kepentingan kelompok tersendiri di kepolisian. Hal ini bahkan disebutkan Menkopolhukam Mahfud MD ada submabes atau mabes di dalam Mabes Polri.

Kelompok kepentingan tertentu di kepolisian ini semakin menguat setelah Kapolri akhirnya memutasi 31 personel yang dianggap ikut terlibat dalam skenario rekayasa tembak menembak dalam kasus Brigadir J dan Bharada E. Sedangkan dalam fakta terbaru, ternyata skenario tersebut merupakan rekayasa dari Irjen Ferdy Sambo sendiri.

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.