Kisah Bang Udin Tukang Bubur Juara Panahan Level Asia Tenggara


Atlet para panahan Indonesia sekaligus si tukang bubur, Kholidin. (foto: Antaranews.com).


JAKARTA -- Sebuah kisah inspiratif datang dari perhelatan ASEAN Para Games 2022 Solo yang baru berakhir pada Sabtu 6 Agustus 2022 kemarin. Seorang atlet para panahan putra Indonesia, Kholidin, mendadak jadi topik perbincangan yang hangat di Tanah Air. Setelah ia sukses meraih tiga medali sekaligus dalam ASEAN Para Games 2022 Solo pada Rabu (3/8/2022).

Kholidin berhasil menyabet medali emas di nomor men's double team recurve bersama Setiawan. Ia juga menyabet medali perak di nomor mixed team recurve bersama Mahda Aulia. Tak hanya itu, pria berusia 45 tahun ini juga menyabet medali perunggu di nomor men's individual recurve open.

Kisah Kholidin menjadi viral ketika seorang warganet bernama Cisca Becker (@ciscabecker) merasa bangga melihat prestasi mentereng Kholidin di ASEAN Para Games 2022. Dalam laman Twitternya ia mengatakan,"Dulu waktu kerja di Sarinah, tiap pagi makan bubur ayam Bang Udin, enak bgt. Suatu hari Bang Udin kecelakaan & kehilangan 1 tangan, tapi Bang Udin tetap ceria & semangat. Sejak gak di Sarinah, gak ktemu lg, tapi ktnya udah gak jualan langsung, gerobaknya ada yg ngurusin," tulisnya.

"Ternyata Bang Udin jadi atlet para-archery, dan barusan dapat kabar kalo Bang Udin aka Kholidin adalah salah satu penyumbang medali emas buat Indonesia di ASEAN Para Games 2022. So proud of you Bang Udin, YOU ARE AN INSPIRATION! CONGRATSSSS," lanjut Cisca.

Sebelum menjadi atlet Para Panahan Kholidin atau yang akrab disapa bang Udin ini ternyata adalah seorang penjual bubur ayam. Sehari-harinya bang Udin biasa berjualan disekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta.

Kholidin tadinya memiliki dua tangan, tetapi tangan kanannya harus diamputasi usai ia terjatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter pada tahun 2016. Ia sempat putus asa, tetapi tiga pekan usai insiden itu, ia ingin kembali meneruskan hobinya memanah. Ia pun memiliki ide baru, yakni menarik tali busur panah dengan giginya di sisi kanan.

Dikutip dari Antara, gaya memanah Kholidin berbeda dari gaya memanah lain di ASEAN Para Games. Pasalnya, ia menembakkan anak panah ke target dengan cara menarik tali busur panah dengan gigi. Untuk berhasil, perjuangan pria yang juga akrab disapa 'Bang Udin' ini tidaklah mudah.

Kholidin menyatakan bahwa dirinya sempat tak bisa makan tiga hari pada masa-masa awal dirinya berlatih menarik tali busur panah dengan gigi. Pasalnya, mulutnya terkena banyak sariawan hingga ia merasa kesakitan. Demi ikut APG 2022, ia juga harus berlatih setiap hari dan menembakkan lebih dari 300 anak panah ke sasaran.

"Dengan itu, alhamdulillah saya tetap optimis karena apa pun yang Allah kasih ke saya itu, kalau orang lihatnya itu musibah, saya anggap itu semua ujian karena melatih saya sabar, ikhlas. Saya yakin itu semua ada rencana Allah. Nah, ini alhamdulillah Allah buktikan, saya bisa mencapai prestasi sampai sekarang ini," ujarnya.

Kisah bang Udin tak hanya menarik perhatian warganet saja. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun ikut mengometari prestasi Kholidin. "Tidak akan ada yang menyangka! Awalnya berprofesi sebagai tukang bubur, kini peringkat 7 dunia atlet panahan disabilitas," tulis Sandiaga Uno dalam akun Instagram @sandiuno, dikutip pada Senin (8/8/2022). 

 

Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa kisah bang Udin ini adalah pelajaran bagi kita bahwa dibalik musibah pasti ada berkah. Dan keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berprestai. Walau prosesnya tidak mudah untuk bisa berada dititik tersebut, tapi tekad kuat kegigihan serta konsistensi akhirnya menjadikan Kholidin juara dan dapat mempersembahkan medali demi medali untuk Indonesia.


(dkd)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.