Ramai-Ramai Dihujat, Baim Wong Cabut Pendaftaran Citayam Fashion Week Sebagai HAKI

Pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven (foto: instagram).

JAKARTA -- Pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven akhirnya mencabut pendaftaran Citayam Fashion Week (CFW) sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hal tersebut dilakukan setelah dia dan istrinya mendapat kecaman dari publik dan warganet.

"Idenya sebenarnya bukan HAKI. Idenya, kompetisi agar CFW tidak seperti ini saja,” kata Baim dalam akun Instagramnya @baimwong, dikutip pada Selasa (26/7/2022).

Paula Verhoeven, istri Baim Wong, sempat dibully oleh warganet karena ia dan suaminya mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) melalui perusahaannya, PT Tiger Wong Entertainment. Hal ini terlihat saat Paula mengunggah video endorsenya di feed akun Instagram resminya.

"Happy banget deh semenjak pakai @amskinbeautycareofficial semua masalah wajahku bisa teratasi. Bisa dilihat dong, glowing skin in all situation," kata Paula dalam postingannya, pada Senin (25/7/2022).

Warganet pun berkomentar dengan unggahan Paula. Salah satunya akun @sauvignonpapiii mengatakan kalau Paula sudah kaya tapi serakah dengan uang. "Udah kaya masih serakah aja ama duit? Ide lo juga bukan, masih aja mau dikomersilin ckckck," kata dia.

Selain itu, akun @yoan_ag 07 mengatakan Paula tidak usah ikut campur dan jangan jadi kapitalis. "Gak usah ikut campur. Jangan jadi kapitalis. Ujung-ujungnya perusahaan Anda yang terkenal dan dapat cuan," kata dia.

Sebelumnya, perusahaan Baim Wong, PT Tiger Wong Entertainment mendaftarkan merek Citayam Fashion Week. Merek Citayam Fashion Week didaftarkan ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI).

Permohonan tersebut berdasarkan PDKI Kemenkumham yang diajukan pada 20 Juli 2022. Melalui nomor JID2022052181, merek Citayam Fashion Week didaftarkan atas nama perusahaan PT Tiger Wong milik Muhammad Ibrahim atau Baim.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah, menilai pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week oleh Baim Wong tidak diperlukan karena itu milik publik. "Untuk apa didaftarkan karena itu milik publik dan itu sifatnya sementara," ucap Trubus.

Menurut Trubus, Baim harusnya melihat arah kebijakan publik, pembiayaan, dan keuntungan. Dia melihat animo masyarakat tidak terlalu tinggi sehingga biaya yang dibutuhkan untuk mengurus acara Citayam Fashion Week, lebih tinggi dibandingkan keuntungan. Ia menjelaskan acara Citayam Fashion Week merupakan kreasi para anak muda Sudirman Citayam Bojonggede (SCBD) yang memanfaatkan waktu senggang.

Trubus menyatakan ajang serupa juga diadakan di beberapa daerah di Indonesia yang turut melibatkan komunitas atau anak muda setempat, seperti Bandung, Madiun, Surabaya, dan Semarang. Namun, kegiatan tersebut juga tidak bertahan lama. Dia menyebut para selebriti tanah air yang terlibat di Citayam Fashion Week hanya mencari panggung di tengah viralnya anak-anak SCBD.

Anggota DPR RI Christina Aryani menilai tidak tepat langkah beberapa pihak yang mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) ke PDKI Kemenkumham RI. Menurut Christina, apresiasi atas kreativitas anak muda yang menggelar event tersebut tidak harus dalam bentuk pendaftaran HAKI ke Kemenkumham, tetapi memberi ruang bagi ekspresi anak muda sehingga menghasilkan kreativitas yang lebih menarik lagi.

"Langkah pendaftaran HAKI menurut saya kurang tepat. Karena jika diformalkan atau sifatnya komersial sudah beda lagi urusannya. Sementara Citayam Fashion Week adalah spontanitas ala anak muda yang ingin berkreasi," kata Christina, Selasa (26/7/2022).

Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, karakter CFW adalah spontan, tidak formal, dan gerakannya organik, sehingga kalau didaftarkan ke HAKI, justru akan membatasi kreativitas anak-anak muda.

Christina lebih mendorong agar kegiatan CFW dibiarkan saja berjalan alamiah yang sepenuhnya menjadi urusan anak-anak muda. Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta itu meyakini anak-anak muda memiliki komunitas yang bisa mengorganisasi diri mereka sendiri dengan baik.

"Pemerintah daerah sebaiknya hanya perlu memastikan agar ruang-ruang publik untuk masyarakat diperbanyak. Salah satu pesan yang bisa diambil dari Citayam Fashion Week adalah perlunya ruang-ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkreasi," jelas Christina.

Karena itu, lanjut Christina, selama ini ruang terbuka untuk publik itu terbatas, maka catatan pentingnya adalah ruang publik untuk masyarakat di daerah-daerah perlu diperbanyak di Jakarta maupun juga Citayam, Bogor, Depok, atau daerah-daerah lain.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.